Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bupati Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Lalu Pathul Bahri memantau proses seleksi beasiswa masuk Fakultas Kedokteran bagi penghafal Al-Qur'an (Tahfiz) ke Universitas Mataram (Unram). Dia terjun langsung untuk memastikan proses seleksi sesuai aturan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kepada para peserta untuk terus berjuang dan ikhtiar demi cita-citanya," katanya dalam keterangan tertulisnya pada Ahad, 16 April 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lalu mengatakan bagi yang lulus seleksi agar tidak cepat puas dan sumringah, sebab perjalanan masih panjang. Dan bagi yang tidak lolos seleksi, diharapkannya agar jangan putus asa karena masih bisa mencoba pada tahun depan.
Setelah selesai seleksi dan dinyatakan memenuhi syarat untuk dikuliahkan di Fakultas Kedokteran Universitas Mataram, Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah akan membuat pakta integritas yang wajib dipenuhi dan setujui oleh calon yang mendapatkan program beasiswa kedokteran tersebut.
"Salah satu bunyi fakta integritas tersebut adalah setelah selesai menempuh pendidikan kedokteran maka dokter tersebut wajib bekerja di Klinik Peduli Yatim yang akan dibangun Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah disertai dengan mengasuh dan memberikan pengobatan gratis kepada anak-anak yatim," katanya.
Sementara itu TGH Sabaruddin mengatakan seleksi calon dokter ini adalah yang pertama kali dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah. Karena itu, kata dia, seleksi amat ketat.
"Tim penguji adalah terdiri dari qori qoriah tahfiz tahfizah internasional yang sangat berkompeten dalam melakukan pengujian," katanya.
Dia sendiri meyakinkan kepada seluruh masyarakat dan menjamin proses seleksi dilakukan secara profesional dan transparan.
"Kita jamin tidak ada permainan mata dalam seleksi ini, sangat ketat dan transparan," katanya.
Saat ini kata dia, peserta sudah memasuki tahap dua, yakni sebelumnya ada delapan orang terpental akibat gagal di administrasi. "Yang dipersyaratkan adalah siswa jurusan IPA sesuai ketentuan pihak Universitas Mataram, sehingga ada yang tidak lolos," katanya.
Selanjutnya, kata dia, seleksi terakhir adalah melakukan uji lapangan dengan mengunjungi rumah peserta untuk melihat kebenaran data soal status yatim dan ekonominya.
Untuk diketahui, sebanyak 27 orang hafiz dan hafizah 30 Juz mendaftar seleksi beasiswa calon dokter. Dari jumlah tersebut, hanya 19 orang yang dinyatakan lolos seleski administrasi dan berhak melaju ke tahap dua yakni hafalan dan tes tulis.
Usai dilakukan seleksi hafalan dan tes tulis, para calon dokter tersebut akan dikunjungi oleh tim juri ke rumah masing-masing untuk melakukan cek terhadap identitas dan kondisi lingkungan para calon dokter tersebut.
Pilihan Editor: Cara Menyelesaikan Soal UTBK SNBT Tanpa Kehabisan Waktu