Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Beberkan Penanganan Kasus Plagiat Safrina, FEB Unair: Ini Bukan Hal Baru

FEB Unair menyatakan telah bertindak proaktif dalam kasus plagiarisme atau penjiplakan tugas mata kuliah oleh mahasiswanya yang bernama Safrina.

30 Maret 2024 | 18.38 WIB

Ilustrasi plagiat
Perbesar
Ilustrasi plagiat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (Unair) Surabaya menyatakan telah bertindak proaktif dalam kasus plagiarisme tugas mata kuliah seorang mahasiswanya yang bernama Safrina. Kasus ini tak dilaporkan kepada dosen di kampus, melainkan ke media sosial sehingga viral. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kasus ini berawal dari medsos dan kami tahu juga dari sana. Begitu viral, kami lakukan klarifikasi kepada dua orang yang terlibat dalam kasus ini," kata Wakil Dekan 1 Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FEB Unair, Wisnu Wibowo, saat dihubungi, Sabtu pagi 30 Maret 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Langkah cepat fakultas yang tak menunggu adanya laporan resmi dari salah satu pihak karena menilai ramai perbincangan di media sosial mulai berkembang tak produktif. Pemanggilan pun dilakukan terhadap Safrina, mahasiswi Manajemen 2023, dan seorang mahasiswi lainnya 'yang melaporkan'. 

Pihak fakultas, menurut Wisnu, mendalami bentuk pelanggaran plagiarisme yang dimaksud dalam konteks apa dan sejauh mana. Hasilnya didapati benar terjadi plagiarisme dalam laporan tugas mata kuliah mingguan dan telah diakui oleh Safrina. Pengakuan itu juga telah viral di media sosial. 

"Tugas kelompok membuat paper, tiap minggu memang ada tugas seperti ini," kata Wisnu menerangkan. Ditambahkannya, "Ternyata benar (ada plagiat) dan betul-betul identik, hanya mengganti nama."

Berdasarkan Peraturan Rektor Unair Nomor 34 Tahun 2019, tindak plagiat yaitu perbuatan yang dilakukan oleh mahasiswa dengan sengaja menggunakan kalimat, data, atau karya orang lain sebagai karya sendiri tanpa menyebutkan sumber aslinya dalam suatu kegiatan akademik. 

"Kami punya sistem untuk mencegah plagiarisme di setiap jenjang," katanya sambil menerangkan uji deteksi plagiarisme itu dilakukan menggunakan software berbayar Turnitin oleh unit tersendiri. "Kesamaan tidak boleh lebih dari 30 persen untuk mahasiswa S1, 25 persen untuk S2, dan 20 persen untuk S3," kata Wisnu lagi. 

Menurut dia, uji itu dilampirkan tidak hanya dalam tugas akhir tapi di setiap tugas mata kuliah. Namun dia menekankan bahwa yang terjadi kali ini, laporan adanya plagiarisme belum sampai diterima dosen, baru di antara mahasiswa. 

"Tapi bagi kami ini bukan hal yang baru, kasusnya acapkali ditemukan dan kami menjunjung tinggi etika akademik, menegakkan excellence with morality," tutur Wisnu.

Sanksi untuk Safrina

Dalam keterangan tertulis yang diberikan Koordinator Pusat Informasi dan Humas Fakultas ekonomi dan Bisnis Unair, Nur Aini Hidayati, sebelumnya telah dinyatakan temuan bahwa memang benar telah terjadi tindakan plagiarisme. Safrina pun telah mendapat sanksi sesuai peraturan akademik yang berlaku.

"Dengan telah diterbitkannya Rilis Pers ini, maka kasus ini dinyatakan telah selesai," bunyi keterangan pada Kamis lalu.

Adapun Wisnu menambahkan sanksi itu berupa digugurkannya nilai untuk mata kuliah yang sedang diambil di mana plagiarisme itu telah dilakukan. Safrina dan seluruh anggota kelompoknya diharuskan mengulang mata kuliah tersebut. 

Karena itu tugas kelompok, Wisnu menyatakan semua anggota kelompok di mana Safrina berada di dalamnya diberikan sanksi yang sama. "Semua bertanggung jawab."

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus