PERWIRA tinggi yang sudah pensiun pun tak tertutup peluangnya untuk naik pangkat. Ini terjadi hari Sabtu lalu ketika Panglima ABRI Jenderal Edi Sudradjat menerima laporan kenaikan pangkat dua purnawirawan. Menko Polkam Letjen (Purn.) Soesilo Soedarman menjadi jenderal dan Menko Kesra Mayjen (Purn.) Azwar Anas menjadi letnan jenderal. Dan kenaikan pangkat mereka mendapat sebutan: kehormatan. Penambahan satu bintang di pundak kedua menteri itu didasarkan pada Keputusan Presiden 18 Maret lalu, sehari setelah pengumuman Kabinet Pembangunan VI. Menurut Kepala Pusat Penerangan ABRI Brigjen Nurhadi Purwosaputro, Presiden memang punya hak prerogatif untuk memberi gelar, tanda jasa, dan berbagai tanda kehormatan. Karena itu, usul kenaikan pangkat ini datang dari Presiden sendiri. Kenaikan pangkat kehormatan untuk Soesilo dan Azwar ini merupakan yang pertama kali selama Orde Baru. Letjen (Purn.) Sudharmono tak naik pangkat walau menjadi wakil presiden selama lima tahun lalu. Tapi, menurut Nurhadi, pada masa Presiden Soekarno gelar semacam ini pernah diberikan kepada Subandrio dan Chairul Saleh ketika keduanya menjadi wakil perdana menteri. Menurut seorang sumber di ABRI, penambahan bintang Soesilo menjadi empat ada kaitannya dengan perangkapan jabatan KSAD dan Panglima ABRI oleh Jenderal Edi Sudradjat. Dalam serah terima KSAD Sabtu pekan ini, Jenderal Edi tak bisa menjadi inspektur upacara. Untuk itu, Jenderal (kehormatan) Soesilo akan memimpinnya. Dalam hal tugas sebagai menteri koordinator, kata sumber tadi, pangkat militer sebenarnya tak diperlukan sebab tugasnya hanya mengkoordinasi penyusunan dan penyiapan program, bukan dalam garis komando. Hanya kebetulanlah bahwa sejumlah menteri koordinator polkam selama ini dijabat purnawirawan berbintang empat. Mereka adalah Sudomo, Panggabean, dan Surono. Dan kebetulan pula menteri koordinator kesra dijabat purnawirawan berbintang tiga, seperti Alamsyah Ratu Perwiranegara dan Supardjo Roestam. Dan mungkin juga kebetulan dalam kabinet ini Menteri Azwar Anas membawahkan Menteri Agama Tarmizi Taher, laksamana berbintang dua. DPW
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini