Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Bioskop Megaria, Sinema Pertama dan Tertua di Jakarta

Gedung Bioskop Megaria dinobatkan sebagai cagar budaya. Bioskopi ini yang pertama dan tertua di Jakarta.

7 Juli 2022 | 18.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Bioskop Megaria, Jakarta, 1984. Bioskop ini dibangun 1932 dan sampai saat ini masih berdiri. Awalnya bioskop ini bernama Metropole, kemudian pada jaman presiden Soekarno diganti menjadi Megaria. Dok. TEMPO/ Maman Samanhudi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Bagi warga Jakarta, pasti sudah familiar dengan Bioskop Metropole 21 atau Bioskop Megaria. Saat ini, bioskop tersebut dikenal dengan nama Metropole XXI yang merupakan salah satu cagar budaya di Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta. Bioskop yang berlokasi di Jalan Pegangsaan dan Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, ini adalah sinema pertama yang dimiliki oleh ibu kota.

Dilansir dari cagarbudaya.kemdikbud.go.id, Bioskop Megaria pertama kali dibangun pada 1932 saat masa pemerintahan kolonial yang berfungsi sebagai rumah tinggal keluarga Belanda pada awalnya. Pada 11 Agustus 1949, bangunan rumah ini diubah menjadi gedung dan mulai dialihfungsikan sebagai bioskop pada 1951 dengan Bioscoop Metropool, sesuai dengan ejaan bahasa Belanda kala itu.

Pada awal pembukaan, bioskop ini khusus memutar film Amerika dari “Metro Golden Mayer” (MGM) karena ikatan kontrak. Sejumlah film asal Amerika yang sempat ditayangkan di bioskop ini, di antaranya War and Peace (King Vidor, 1956) dan Gone with The Wind (Victor Fleming, 1939). Tak mengherankan, Bioskop Megaria dikenal sebagai bioskop kelas satu pada masanya.

Bioskop Metropole, dalam ejaan bahasa Indonesia, mengalami puncak kesuksesan pada era 1951-1969. Gedung Bioskop Megaria bisa menampung hingga 1000 penonton. Gedung bioskop ini memiliki lahan seluas 11.623 meter persegi.

Dikutip dari encyclopedia.jakarta-tourism.go.id, sepanjang sejarah, bioskop ini telah mengalami beberapa kali pergantian nama. Pada 1960, bioskop ini mengalami perubahan nama menjadi Bioskop Megaria saat masa pemerintahan Soekarno. Pergantian nama ini bertujuan untuk menghilangkan unsur asing di dalamnya.

Lalu, di era pemerintahan Orde Baru, bioskop ini berganti nama menjadi Megaria Theatre. Pada 1989, nama bioskop ini sempat berganti menjadi Metropole 21. Pada 2008, bioskop ini berganti nama menjadi Metropole XXI hingga saat ini. 

Bioskop Megaria dinobatkan sebagai cagar budaya kelas A berdasarkan SK Gubernur DKI Jakarta Nomor 475 Tahun 1993. Saat ini, Bioskop Megaria atau Bioskop Metropole XXI dikelola oleh 21 Cineplex Group. Gedung Bioskop Megaria juga menyajikan tempat biliar, tempat cukur, dan beberapa restoran.

NAOMY A. NUGRAHENI

Baca juga: Bioskop Megaria Tidak Boleh Diubah 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus