Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA – Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K. Lukito menerbitkan izin edar darurat (emergency use authorization/EUA) penggunaan vaksin Covid-19 Pfizer sebagai dosis penguat atau booster bagi anak usia 16-18 tahun. "Vaksin Comirnaty merupakan vaksin Covid-19 dengan platform mRNA yang dikembangkan oleh Pfizer-BioNTech. Vaksin ini merupakan satu dari 13 vaksin Covid-19 yang telah mendapatkan persetujuan EUA di Indonesia," kata dia, Selasa, 2 Agustus 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dosis booster yang disetujui sebanyak 1 dosis (30 mcg/0.3 ml) untuk sekurang-kurangnya enam bulan setelah dosis kedua vaksinasi primer menggunakan vaksin Pfizer (booster homolog). Data studi klinis terhadap anak usia 16 tahun ke atas yang diberikan dosis booster menunjukkan efikasi sebesar 95,6 persen mencegah Covid-19.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Data Real World Evidence juga menunjukkan efektivitas booster vaksin Comirnaty 93 persen menurunkan jumlah hospitalisasi akibat Covid-19. Kemudian 92 persen menurunkan risiko Covid-19 berat dan 81 persen dalam menurunkan kematian akibat virus corona.
Tenaga kesehatan menerima suntikan vaksin booster kedua di Gelanggang Remaja Pulogadung, Jakarta Timur, 2 Agustus 2022. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Penny mengatakan keputusan BPOM menerbitkan EUA didasari rekomendasi Komisi Komite Nasional Penilaian Obat dan Vaksin Covid-19, Indonesian Technical Advisory Group of Immunization (ITAGI), dan asosiasi klinik. “BPOM juga menerbitkan factsheet yang dapat diacu oleh tenaga kesehatan dan juga informasi produk yang dikhususkan untuk masyarakat,” kata dia.
Adapun juru bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril, mengatakan pemberian vaksin Covid-19 dosis keempat atau booster kedua untuk masyarakat menunggu cakupan vaksinasi booster pertama mencapai 50 persen dari target. "Kami masih prioritas booster pertama. Saat ini baru 26,8 persen, target kami 50 persen. Pak Menteri minta sampai 70 persen,” ujarnya.
Dia menjelaskan, saat ini pemberian booster kedua diperuntukkan bagi tenaga kesehatan. Hal ini dilakukan karena durasi proteksi booster pertama cenderung mulai menurun. "Tenaga kesehatan sudah 12 bulan dilakukan booster pertama, sehingga efektivitas antibodinya sudah menurun," tutur Syahril.
Vaksin booster kedua itu akan diberikan kepada 1,9 juta tenaga kesehatan. "Sementara orang dengan risiko tinggi, seperti usia lanjut dan memiliki komorbiditas, akan menyusul," ujarnya.
Adapun pemberian vaksin Covid-19 kepada anak di bawah usia 6 tahun masih menunggu kajian dan rekomendasi Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI). Selain itu, pemberian vaksin untuk anak di bawah usia 6 tahun harus mendapatkan rekomendasi dari BPOM.
AFRILIA SURYANIS
#cucitangan #pakaimasker #jagajarak
Kasus Covid-19 pada Selasa, 2 Agustus 2022, bertambah 5.827 orang.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo