Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Solo -Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Dr Moewardi Solo Cahyono Hadi memastikan kondisi pasien gagal ginjal anak yang dirawat di rumah sakit tersebut semakin membaik. Pada Rabu, 8 Februari 2023, alat bantu pernapasan yang semula terpasang pada pasien yang tak terkategori gagal ginjal akut itu telah dilepas.
"Untuk pasien tersebut (dengan gagal ginjal) kondisinya sudah membaik dan hari ini sudah kita cabut oksigennya (alat bantu pernapasan). Mungkin dalam beberapa hari ini akan pulang," kata Cahyono kepada awak media.
Cahyono kembali menegaskan bahwa pasien gagal ginjal anak yang dirawat di RSUD Dr Moewardi itu tidak masuk dalam kategori gagal ginjal akut. Ia menjelaskan pada saat masuk ke RSUD Dr Moewardi pasien anak itu memang mengalami sepsis (infeksi) dan hampir gagal napas, lalu ada penurunan fungsi ginjal.
Tapi setelah diperiksa lebih lanjut dengan laboratorium dan fisik, ternyata pasien itu tidak memenuhi kriteria gagal ginjal akut progresif atipikal (GGAPA).
"Dalam pemeriksan lebih lanjut dengan USG diketahui tidak ada pembengkakan pada ginjal. Sedangkan dari pemeriksaan di laboratorium juga tidak ada kelainan pada pembekuan darahnya," tutur Cahyono didampingi dokter spesialis anak RSUD Dr Moewardi David Anggara.
Masyarakat Diimbau Cermat Memilih Obat-obatan
David menambahkan berdasarkan pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan terhadap pasien, juga tidak didapati adanya kelainan bawaan. "Tapi tetap akan terus kita lakukan pemeriksaan," kata David.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo, Siti Wahyuningsih mengimbau masyarakat untuk senantiasa cermat dalam memilih obat-obatan pada saat sakit.
"Sebelum mengonsumsi obat yang akan masuk ke dalam tubuh kita, sebaiknya cermat dan pandai dalam memilih. Sebaiknya hubungi fasilitas kesehatan, jangan sembarangan membeli dan minum obat sesuai anjuran dan aturan pakainya," kata Siti.
Siti menambahkan sejauh ini pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dengan munculnya kembali kasus pasien anak dengan gagal ginjal akut di Jakarta. Hal itu sebagai langkah antisipasi.
Baca Juga: 2 Kasus Baru Gagal Ginjal Akut di Jakarta, Emak-emak Depok Resah dan Anggap BPOM Kecolongan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini