Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Calon gubernur gaya minang

Dprd sumbar membentuk panitia khusus untuk mencari calon gubernur langsung dari rakyat sebagai pengganti gubernur hasan basri durin. di sulawesi proses pencalonan gubernur diwarnai dengan kemelut.

10 Oktober 1992 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ORANG Minang memang banyak akal, selain -- dalam istilah Menteri Rudini -- banyak bicaranya. Misalnya dalam hal mencari calon gubernur. DPRD Sumatera Barat, Selasa pekan lalu, membentuk panitia khusus untuk memburu calon langsung dari masyarakat pengganti Gubernur Hasan Basri Durin. Cara ini dilakukan gara-gara para calon yang diajukan DPRD, yakni Durin sendiri, dengan pendamping Masri M.S. dan Anwardin, dimentahkan Menteri Rudini. Alasan Rudini, usai menemui delegasi yang dipimpin Ketua DPRD Djamil Bakar, "Dewan kurang tuntas mengonsultasikannya dengan masyarakat." Sebelum menerima Djamil Bakar, rupanya Rudini sudah menerima sejumlah delegasi lain. Mereka antara lain tetua adat Minangkabau Datuk Lubuk Sakti, Ketua Bidang Dakwah MUI Sum-Bar Harun Yunus, dan bekas ketua DPRD Sum-Bar Bulkaini. Semuanya menolak calon usulan DPRD. Rudini sendiri tampaknya menilai bahwa Durin termasuk gubernur yang "cukup satu kali saja", alias tak boleh ulang jabatan. Tak gampang bagi Djamil Bakar dkk. memenuhi "petun juk" Rudini itu. Soalnya, sebagian anggota Fraksi Karya masih kukuh menyokong Durin. Sampai akhirnya fraksi terbesar di DPRD itu buntu, tak berhasil menelurkan calon. Lalu datanglah ide dari Kolonel Aminsuar, Ketua Fraksi ABRI. Wakil Ketua DPRD itu mengusulkan dibentuknya panitia khusus mencari calon gubernur langsung dari rakyat. Usul itu segera diterima. Panitia khusus itu terdiri dari sembilan orang, diketuai Aminsuar, dengan anggota dari semua fraksi. Hasil kerjanya diserahkan kepada pimpinan DPRD untuk dirumuskan di rapat pleno. Hingga akhir pekan lalu, masuk 124 pucuk surat dan 18 tokoh menemui panitia. Dari 84 pucuk surat yang sudah diperiksa akhir pekan lalu, muncul 37 dukungan buat Wakil Gubernur Sjoerkani, 28 surat menjagokan bekas kepala proyek induk pembangkit dan jaringan PLN Sum-Bar dan Riau Januar Muin, menyusul Bupati Tanah Datar Ikasuma Hamid mendapat 18 dukungan. Sementara itu, Durin cuma memperoleh 14 surat dukungan. Yang menarik, organisasi di bawah Golkar seperti PGRI, MKGR, dan SOKSI ternyata pro-Sjoerkani. Sesuai dengan amanat Rudini, kegiatan panitia khusus, termasuk acara dengar pendapat yang menghadirkan enam kelompok pemrotes Durin, mulai Senin pekan ini, bebas diliput wartawan. Aminsuar berharap nama-nama yang dijaring itu bisa diterima semua pihak, termasuk Menteri Rudini. Sehingga, 30 Oktober nanti gubernur definitif bisa dilantik. Barangkali pencalonan gubernur gaya Sum-Bar ini bisa pula ditiru Sulawesi Tenggara. Soalnya, proses pencalonan gubernur pengganti Alala juga diwarnai kemelut. Gara-gara tak tercapai kesepakatan di DPRD, masa jabatan Alala yang habis bulan lalu diperpanjang dua bulan sebagai care taker. Inilah yang membuat ribuan pemrotes Alala turun ke jalan sampai akhir pekan lalu. Provinsi lain yang bakal menyemarakkan bursa pencalonan gubernur adalah Kalimantan Barat. Selasa pekan ini, DPD Golkar Kal-Bar mengadakan rapat pleno untuk mengajukan calon. Kabarnya, Gubernur Mayor Jenderal Parjoko Suryokusumo, yang masa jabatannya berakhir Januari mendatang, disebut-sebut masuk bursa pencalonan. Di samping nama seperti Wakil Gubernur Bali Aspar Aswin, Brigjen. Ignatius Hardoyo, dan Brigjen. Isnaen. Apakah Parjoko bisa memperpanjang masa jabatannya sekali lagi? "Kita akan minta Mabes ABRI memberikan calon," tutur Sekretaris Golkar Kal-Bar Sarwono. Ardian T. Gesuri (Jakarta) dan Fachrul Rasyid (Padang)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus