Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -- Beberapa calon menteri memaparkan pesan yang disampaikan presiden terpilih Prabowo Subianto dalam pembekalan di kediamannya di Hambalang, Jawa Barat, pada Rabu, 16 Oktober 2024. Hal penting yang ditekankan oleh Prabowo, menurut sejumlah calon menteri, adalah pemberantasan korupsi, menjaga sumber daya alam milik Indonesia agar tidak dicuri negara asing, hingga program prioritas swamsebada pangan dan energi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Hal yang paling ditekankan oleh presiden terpilih dalam pembekalan, seperti swamsebada pangan, swamsebada energi, penghapusan kemiskinan dan menghilangkan korupsi. Juga diberi arahan agar sefrekuensi dalam menentukan kebijakan," ujar Wakil Ketua Umum Gerindra, Sugiono, pada Rabu, 16 Oktober 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Para calon menteri diberi pembekalan oleh presiden terpilih Prabowo Subianto di kediamannya di Garuda Yaksa, Hambalang, Jawa Barat. Pembekalan berlangsung selama dua hari. Pada hari pertama, Rabu 16 Oktober 2024 dari pukul 8.00 hingga pukul 18.00.
Selain Prabowo, wakil presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka, turut hadir dan pulang sekitar pukul 19.20 WIB. "Besok lagi ya. Terima kasih," kata Gibran saat ditanya soal materi dan apa yang paling ditekankan dalam pembekalan untuk para calon menteri di Hambalang, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, Prabowo memberikan arahan kepada seluruh calon menteri untuk memahami situasi di dunia saat ini. AHY menyebutkan, para calon pembantu presiden diminta dapat atau memiliki bekal yang kokoh dalam menghadapi global setting yang tentunya akan berdampak pada Indonesia. "Diberi arahan mulai soal geopolitik dan juga ekonomi. Tentunya semua memiliki bekal yang kokoh untuk isu politik, ekonomi, ketahanan, keamanan, militer dan lainnya yang akan berdampak pada negara kita," ujar AHY.
Selain itu, Prabowo juga meminta para calon menterinya agak bekerja kompak dan cepat dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. "Yang paling ditekankan beliau, semua diminta bekerja cepat dan kompak," kata Meutya Hafid, anggota DPR dari Partai Golkar itu.