Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
DATA pemilih yang dimiliki Komisi Pemilihan Umum diduga bocor dan diperdagangkan dalam forum jual-beli di Internet. Akun bernama Jimbo mengunggah 252 juta data pemilih Pemilihan Umum atau Pemilu 2024 dan menjualnya seharga US$ 74 ribu atau sekitar Rp 1,1 miliar. Data yang diumbar berupa nomor kartu identitas hingga alamat rumah.
Ketua KPU Hasyim Asy’ari telah melaporkan kebocoran data itu ke Badan Siber dan Sandi Negara serta kepolisian. KPU juga menonaktifkan akun pengguna sistem data pemilih untuk menangani peretasan. “Kami memberikan akses seluas-luasnya kepada tim tanggap insiden untuk melindungi data pemilih,” ujarnya dalam siaran pers pada Rabu, 29 November lalu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Data Pemilih di KPU Bocor Lagi", "Wakil Menteri Hukum Eddy Hiariej Dicekal", "Intervensi Jokowi ke KPK", "Pelanggaran Aturan Keterwakilan Perempuan", dan "Kontroversi Revisi Undang-Undang MK"