Demam rapat di Cina

INI terjadi di Cina. Penyakit aneh kini berjangkit di kalangan atas di sana, yaitu: keranjingan menghadiri rapat. Menurut Harian Rakyat, banyak pejabat yang kecanduan rapat, bagaikan perokok kecanduan rokok. "Kalau mereka tak diizinkan rapat, tubuh mereka jadi merinding," tulis harian pemerintah itu di halarnan pertama, Ahad pekan lalu. Tapi coba disimak tulisan Harian Beijing. "Anda tak akan percaya, bila selama 9 hari dalam bulan Juli, Pasar Xidan di Beijing telah mengirimkan orang-orangnya untuk berpartisipasi dalam 30 acara rapat. Padahal, waktu itu adalah hari-hari sibuk." Dalam rapat yang bagaikan maraton itu, para pejabat pasar membahas berbagai topik, dari penanggulangan penyakit sampai pada keamanan lalu lintas. Tapi apa itu semua memang urusan mereka? Menurut Harian Rakyat, banyaknya rapat adalah manifestasi birokrasi yang ada di Cina, yang mengharapkan bakal ada reformasi politik pada Kongres Partai Komunis ke-13, Oktober mendatang. Untuk mengatasinya sudah diambil beberapa langkah pengamanan. Koran Harian Rakyat mengimbau penyelenggara rapat agar para pejabat yang ikut rapat bisa diberi sedikit "kelonggaran". Malah, pemda Fujian menginstruksikan agar pegawainya bekerja lebih giat pada bulan Juli hingga September -- ketika ekonomi lagi melambung -- daripada menghadiri rapat yang tak ada habisnya itu. Tapi kedua langkah itu dinilai kurang efektif. Yang paling manjur cuma ini. "Pemerintah mengeluarkan peraturan ketat, yang melarang rapat-rapat tak berguna," tulis harian itu. Didi Prambadi