Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bogor - Wisata Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, masih menjadi kawasan favorit bagi para wisatawan yang ingin menghabiskan masa liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Kepolisian Resor Bogor memprediksi, mulai 27 hingga 29 Desember 2024 kedatangan wisatawan di wilayah ini akan melonjak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Polres Bogor Ajun Komisaris Besar Rio Wahyu Anggoro menghimbau kepada para wisatawan yang hendak datang ke Puncak untuk memperhatikan rekayasa lalu lintas yang akan diterapkan oleh jajaran Satlantas demi menghindari terjebak dalam antrean panjang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain memberlakukan beberapa rekayasa lalu lintas di jalur menuju kawasan wisata, Rio menyebut, khusus di Selasa, 31 Desember 2024, pihaknya akan menutup jalur Puncak sejak pukul enam sore hingga jam enam pagi pada Rabu, 1 Januari 2025.
"Kami akan berlakukan car free night tepat di malam tahun baru. Kami imbau warga yang hendak bermalam tahun baru di Puncak, untuk memperhatikan jadwalnya. Sebisa mungkin datang lebih awal agar tidak terjebak dalam kepadatan atau antrean kendaraan," kata Rio saat ditemui di Pos Polisi Gadog Ciawi, Kamis, 26 Desember 2024.
Polres Bogor juga melarang kendaraan besar seperti truk dan bus yang bersumbu tiga melintas di jalur Puncak pada pukul 18.00 WIB ke atas sejak diberlakukannya operasi pengamanan libur Nataru.
"Untuk kendaraan sumbu tiga, itu sudah kami larang sejak kemarin untuk melintas di jalur Puncak sejak pukul 18.00 WIB demi keselamatan dan kenyamanan para wisatawan yang berlibur bersama keluarganya di momen Nataru," kata Rio.
Razia joki dan juru parkir liar
Selain kemacetan, Polres Bogor juga menggelar razia para joki nakal dan juru parkir (jukir) liar di jalur alternatif menuju kawasan wisata Puncak. Beberapa hari ini, terutama dalam masa Nataru, keberadaan joki dan tukang parkir dianggap telah meresahkan wisatawan.
"Kami tindak tegas pelaku pungli dan yang merugikan masyarakat," kata Rio.
Rio menghimbau kepada warga atau wisatawan yang merasa terganggu atau melihat adanya joki nakal atau jukir liar untuk segera melapor kepada pos polisi dan TNI terdekat. Rio mengatakan, personel polisi sudah disebar di sejumlah titik untuk pengamanan libur Nataru.
"Termasuk yang melakukan penganiayaan terhadap ibu hamil kemari, kita sudah tangkap. Tersangka ada tiga orang, dua sudah kami tahan dan satu DPO. Mereka kami kenakan pasal 170 dan 335 KUHAP," jelas Rio.
Pantauan Tempo di lapangan, anggota Polisi dari Satlantas Polres Bogor melakukan sweeping terhadap para joki nakal dan jukir liar di jalur tol Jagorawi. Mereka ditegur, diberi pemahaman, dan diusir dari jalan.
Sedang di beberapa titik jalur alternatif menuju kawasan Puncak, anggota gabungan Polres, TNI, Pol-PP dan Dishub mengamankan beberapa pelaku jukir atau ‘pak ogah’ yang melakukan pungli kepada wisatawan yang melintasi jalur tersebut.