Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Dewan Masjid Indonesia Gandeng Muhammadiyah Bangun 100 Masjid di Gaza Palestina

Selain Muhammadiyah, Dewan Masjid Indonesia juga ingin menjalin kerja sama dengan Baznas merealisasikan pembangunan tersebut.

27 Januari 2025 | 18.09 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Warga Palestina menunggu untuk diizinkan kembali ke rumahnya di Gaza utara setelah mengungsi ke selatan atas perintah Israel selama perang di Jalur Gaza tengah, 26 Januari 2025. REUTERS/Stringer

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Masjid Indonesia (DMI) berencana melibatkan Muhammadiyah untuk membangun 100 masjid semi permanen di Gaza, Palestina. Penyelesaian pembangunan ditargetkan pada Ramadan 2025, dengan 10 masjid akan dibangun lebih dahulu sebagai tahap awal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Tadi kami sudah bicara dengan Muhammadiyah juga. Muhammadiyah barusan sudah siapkan juga," kata Ketua Umum DMI Jusuf Kalla (JK) saat konferensi pers di Gedung Pimpinan Pusat DMI, Jakarta Timur, Senin, 27 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain itu, Jusuf Kalla juga menyampaikan rencananya untuk menjalin kerja sama dengan Baznas. Ia turut membuka peluang bagi siapa saja, termasuk masyarakat umum, untuk ikut berkontribusi dalam program tersebut.  

"Siapa pun itu, Baznas memang mempunyai dana yang cukup. Jadi kami harapkan juga tetap mempunyai program yang sama, nanti kita kerja sama dengan Baznas," ujarnya.  

Saat ini, Gaza tengah berada dalam masa gencatan senjata dalam konflik dengan Israel. Namun, menurut mantan Wakil Presiden Republik Indonesia ini, konflik sebelumnya telah menyebabkan sekitar 1.000 masjid hancur akibat serangan Israel.  

"Karena itu maka kami putuskan bahwa DMI akan membantu membangun masjid-masjid sementara yang seribu itu kehilangan di Gaza," ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa masjid-masjid yang akan dibangun dalam bentuk semi permanen terlebih dahulu. Sebab, kata Kalla, membangun secara utuh membutuhkan waktu yang lebih lama. Prioritas utama saat ini adalah memastikan masyarakat Gaza dapat segera memiliki tempat untuk beribadah.  

"Dalam keadaan gencatan senjata ini, mereka perlu itu (masjid), apalagi menghadapi bulan Ramadan dan selanjutnya," kata dia.

DMI juga telah berkomunikasi dengan perwakilan Hamas yang menguasai wilayah Gaza untuk memastikan program ini dapat dilaksanakan dengan lancar. Selain itu, Kalla juga menyebutkan bahwa telah melakukan pembahasan mengenai lokasi pembangunan masjid tersebut.  

"Kami sudah tersedia dananya, telah berkomunikasi, rencananya kita akan kirim orang berkoordinasi ke sana, yang bangun di sana, dan mereka (pihak Gaza) siap semuanya," tutur dia.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus