Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Pendidikan Provinsi Jakarta melakukan kegiatan “grebek bersih” untuk menangani dampak banjir di 37 satuan pendidikan wilayah Jakarta. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Provinsi Jakarta Sarjoko mengatakan kegiatan grebek bersih melibatkan 200 petugas lintas lembaga.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Berdasarkan data sementara, tercatat 37 satuan pendidikan terdampak banjir, dengan 18 di antaranya mengalami air masuk ke ruang kelas, yang berpotensi mengganggu aktivitas pembelajaran,” kata Sarjoko melalui keterangan tertulisnya pada Kamis, 6 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kegiatan itu dimulai dari SDN Bintaro 05 pada Kamis. Secara bertahap, tim gabungan dari Dinas Pendidikan, Koramil, hingga Babinsa akan menyisir sejumlah sekolah lain.
Sarjoko memastikan Dinas Pendidikan akan terus memantau perkembangan situasi serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna memastikan kelancaran proses pembelajaran. “Harapannya, situasi segera membaik sehingga kegiatan belajar-mengajar dan aktivitas warga dapat kembali berjalan dengan lancar,” kata dia.
Selain upaya pembersihan sekolah, Dinas Pendidikan akan menerapkan kebijakan Belajar Dari Rumah (BDR) bagi peserta didik, sementara guru dan tenaga kependidikan tetap hadir di sekolah untuk memberikan layanan pembelajaran.
Terkini, Gubernur Jakarta Pramono Anung mengatakan kondisi wilayahnya telah kembali normal. Hal itu, kata dia, ditandai dengan penurunan status di Pintu Air Manggarai dari siaga 2 menjadi siaga 4 dengan ketinggian air sebesar 60 sentimeter. Mulanya, ketinggian air di pintu masuk tersebut 850 sentimeter pada Selasa, 4 Maret 2025.
“Kalau dilihat dari atas, kehidupan Jakarta telah normal kembali,” ujar Pramono usai meninjau banjir menggunakan helikopter di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta Selatan, pada Kamis, 6 Maret 2025.
Meski semua genangan di Jakarta telah surut, Pramono menilai masih ada beberapa hal yang mesti dia benahi. Terutama terkait normalisasi Kali Ciliwung yang berada di Kelurahan Pengadengan, Cawang, dan Bidara Cina. Menurut dia, normalisasi Kali Ciliwung di wilayah-wilayah tersebut penting dilakukan karena luapannya memberi dampak banjir yang cukup besar ketika curah hujan sedang tinggi. Untuk itu, Pramono telah meminta Kepala Dinas Sumber Daya Air untuk menindaklanjutinya.
Oyuk Ivani Siagian berkontribusi dalam artikel ini.