Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Dituduh Dalang Tabloid Indonesia Barokah, Ini Jawaban Ipang Wahid

"Kalau saya dihubung-hubungkan karena namanya sama, ya saya juga enggak mau dituduh-tuduh," kata Ipang Wahid soal Tabloid Indonesia Barokah.

28 Januari 2019 | 06.45 WIB

Irfan Wahid. Foto/twitter/@ipangwahid
Perbesar
Irfan Wahid. Foto/twitter/@ipangwahid

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Direktur Komunikasi Politik Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf, Ipang Wahid membantah juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga, Andre Rosiade yang menuduhnya dalang pembuatan Tabloid Indonesia Barokah. "Demi Allah, saya tegaskan bahwa saya bukan pembuat Tabloid Indonesia Barokah," kata Ipang Wahid, Ahad malam, 27 Januari 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ipang juga mengklarifikasi tuduhan Andre Rosiade yang menemukan jejak digital Ipang Wahid pernah mengirim beberapa video di situs indonesiabarokah.com dengan konten yang berisi logo serupa Tabloid Indonesia Barokah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepada Tempo, Ipang mengakui bahwa ia pernah membuat tiga konten video yang berjudul ‘Islam itu Indah’, ‘Deddy Mizwar’ dan ‘Parodi Bohemian, yang kemudian dimuat di situs indonesiabarokah.com. Ipang mengatakan video itu dibuat sekitar tiga bulan lalu. Salah satu video yang dikirimkan kepada Tempo berjudul 'Islam itu Indah", berisi pesan untuk umat Islam menjaga persatuan dan perdamaian.

Menurut Ipang, indonesiabarokah.com merupakan platform terbuka yang sebagian besar kontennya berisi tentang dakwah, siapapun bisa mengirimkan konten-konten kreatif. "Enggak ada hubungannya website dengan tabloid.” Ia mengaku tidak tahu pembuat tabloid karena semua bebas membuat karya konten kreatif dengan segala bentuknya.

Ipang juga mengaku tidak tahu siapa pengelola itu, termasuk pengelola akun media sosial Indonesia Barokah, seperti twitter, facebook dan instagram Indonesia Barokah.

Pelaku usaha advertising ini juga mengklarifikasi informasi yang beredar di media sosial bahwa ada 'orangnya' yang bernama Nizar, yang mengelola web indonesiabarokah.com. Di media sosial, Nizar disebut-sebut mengganti hosting provider Indonesia Barokah dari supercp.com dengan email terdaftar [email protected] menjadi digitalocean.com dengan email terdaftar [email protected].

Nizar bekerja di salah satu digital agency milik Ipang Wahid. Hosting sudah lama dibeli. Ketika orang-orang di kantor Ipang ada yang akan membuat web, hosting itu dipakai untuk pekerjaan kantor lainnya. “Tidak spesifik dibeli untuk Indonesia Barokah. Jadi enggak ada urusannya," ujar Ipang.

Ipang tidak tahu-menahu saat anak buahnya itu membeli hosting dan membuat web. "Kalau saya dihubung-hubungkan karena namanya sama, ya saya juga enggak mau dituduh-tuduh. Makanya saya klarifikasi."

Andre Rosiade tetap berkeyakinan bahwa ada indikasi keterlibatan Ipang Wahid dalam kasus Tabloid Indonesia Barokah. Dia menilai, website Indonesia Barokah pasti ada hubungannya dengan indonesiabarokah.com. Ia mencontohkan Tempo.co versi cetaknya, Koran Tempo. Jika websitenya indonesiabarokah.com pasti tabloidnya Indonesia Barokah. “Sederhananya begitu. Soal platform terbuka itu hanya alasan saja," ujar Andre Rosiade saat dihubungi Tempo secara terpisah.

Andre meminta kepada Dewan Pers dan pihak kepolisian untuk mengusut tuntas berbagai temuan-temuan yang menjadi kecurigaannya itu, termasuk mengusut jejak digital Ipang Wahid.

Tabloid Indonesia Barokah dilaporkan beredar di pesantren dan pengurus masjid di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Di Jawa Barat, tabloid itu ditemukan di 20 kabupaten dan kota. Peredaran surat kabar ini ditangani oleh Bawaslu di provinsi-provinsi itu.

Tabloid Indonesia Barokah yang tersebar merupakan edisi pertama dengan tajuk “Reuni 212: Kepentingan Umat atau Kepentingan Politik?”. Halaman depan surat kabar yang tayang pada Desember 2018 itu menampilkan karikatur orang memakai sorban dan memainkan dua wayang.

Tabloid 16 halaman ini menulis tentang tokoh Islam yang menjadi Pahlawan Nasional di era Presiden Jokowi. Pada halaman liputan khusus ada laporan utama "Membohongi Publik untuk Kemenangan Politik".  Halaman lain mengulas hoax mengganggu stabilitas dan keamanan.

 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus