Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Drone Emprit: Tagar Kabur Aja Dulu Ekspresi Ketidakpuasan Masyarakat

Pendiri Drone Emprit Ismail Fahmi mengatakan tagar Kabur Aja Dulu merupakan ekspresi warganet terhadap kondisi terkini di Indonesia.

19 Februari 2025 | 16.00 WIB

Serba Serbi #KaburAjaDulu
Perbesar
Serba Serbi #KaburAjaDulu

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Tagar Kabur Aja Dulu ramai jadi perbincangan di media sosial X pada Februari 2025 seiring dengan munculnya sentimen kekecewaan terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Pendiri Drone Emprit Ismail Fahmi mengatakan tagar itu merupakan ekspresi warganet terhadap kondisi terkini di Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

“Tagar Kabur Aja Dulu digunakan untuk mengekspresikan keinginan pindah ke luar negeri. Reaksi terhadap kondisi di Indonesia,” kata Ismail dalam keterangan tertulisnya dikutip Rabu, 19 Februari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Berdasarkan pengamatan Drone Emprit di X, ekspresi tersebut menjadi respons atas ketidakpuasan terhadap kondisi ekonomi hingga keadilan sosial yang menurun. Selain itu, Drone Emprit menangkap banyak warnaget yang mencuitkan ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintah dengan tagar tersebut.

Ismail mengatakan tagar ini sebenarnya sudah muncul sejak September 2023. Namun kembali mencuat pada awal Januari 2025. Pada 8 Januari 2025, sebuah akun X @amouraXexa mencuit menggunakan tagar Kabur Aja Dulu namun jangkauannya masih sangat kecil.

Menurut dia, tagar tersebut menjadi viral usai usai beberapa akun besar seperti @hrdbacot, @SumitroYoel, dan @berlianidris ikut membahasnya. Berdasarkan data Social Network Analysis atau SNA Drone Emprit dari 1 September 2023 hingga 8 Februari 2025, tiga akun tersebut menjadi akun dengan jangkauan paling signifikan dalam menyebarkan tagar Kabur Aja Dulu.

“Total ada 8 ribu lebih akun yang turut bercakap tentang Kabur Aja Dulu,” kata Ismail.

Tagar tersebut juga memicu tanggapan dari sejumlah pejabat di kementerian dan lembaga negara. Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengungkapkan bahwa tagar KaburAjaDulu merupakan bentuk aspirasi masyarakat. Dia menyebut hal tersebut sebagai tantangan bagi pemerintah. 

“Ini tantangan buat kami kalau memang itu adalah terkait dengan aspirasi mereka. Ayo pemerintah create better jobs (ciptakan lapangan pekerjaan yang lebih baik), itu yang kemudian menjadi catatan kami,” ujar Yassierli di Istana Kepresidenan, Senin, 17 Februari 2025. 

Sementara itu, Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Nusron Wahid mengatakan masyarakat yang mengikuti tren Kabur Aja Dulu seolah menunjukkan kurangnya sikap patriotik terhadap tanah air. 

“Kalau ada (tagar) Kabur Aja Dulu, itu kan dia ini warga negara Indonesia apa tidak? Kalau kita ini patriotik sejati, kalau memang ada masalah kita selesaikan bersama,” kata Nusron setelah memberikan keterangan pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, 17 Februari 2025. 

Sejumlah menteri lain seperti Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding sendiri justru mendorong peningkatan kapasitas pekerja migran Indonesia (PMI) atau tenaga kerja Indonesia (TKI) ketika merespons tagar Kabur Aja Dulu. Dia menganggap fenomena bekerja di luar negeri sebagai hal positif.

Hendrik Yaputra berkontribusi dalam artikel ini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus