Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Perludem menemukan dugaan mobilisasi aparatur sipil negara selama masa kampanye serta masa tenang pilkada 2024.
Joko Widodo turun gunung mengkampanyekan Ahmad Luthfi dan Taj Yasin dalam pilkada Jawa Tengah.
Pengaruh Jokowi di Jawa Tengah melebihi Megawati dan Prabowo.
UNDANGAN tidak resmi itu beredar di grup WhatsApp Satria Praja. Wahyu, kepala desa di salah satu Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, itu diundang untuk menghadiri acara konsolidasi Paguyuban Kepala Desa (PKD) Provinsi Jawa Tengah di sebuah hotel di Kota Purwokerto pada akhir Oktober 2024. Satria Praja merupakan grup aplikasi perpesanan WhatsApp yang berisi anggota PKD Banyumas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Undangan itu menyebutkan para peserta diwajibkan mengenakan kemeja putih dan celana panjang hitam. Selain itu, para kepala desa diminta menyetor delapan nama relawan untuk pemilihan gubernur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wahyu—bukan nama sebenarnya—seperti yang ia minta untuk penulisan ini, menuturkan dirinya telat tiba di hotel. Saat tiba di hotel di Purwokerto, dia melihat anggota Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) sudah ada di sana. Namun ia tidak melihat alat peraga kampanye salah satu pasangan calon yang terpasang di lokasi tersebut. “Saya tidak memperhatikan undangan itu, tapi datang hanya memenuhi kewajiban,” ujar Wahyu kepada Tempo pada Senin, 2 Desember 2024.
Koordinator Rumah Juang dan Tim Advokasi Andika-Hendi di Banyumas, Aan Rohaeni, mengatakan undangan tersebut diinisiasi oleh PKD provinsi. Ia menyebutkan acara tersebut awalnya untuk pengarahan deklarasi kepada pasangan calon gubernur Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen. “Karena ada badan pengawas, pengarahan di acara tersebut tidak sempat terlaksana,” ujar Aan kepada Tempo, kemarin.
Ketua Bawaslu Rahmat Bagja (kanan) bersama Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri La Ode Ahmad P. Bolombo menyampaikan keterangan kepada wartawan di Media Center Bawaslu, Jakarta, 28 Oktober 2024. Bawaslu meminta tim kampanye calon kepala daerah tidak mengganggu netralitas kepala desa di daerah pemilihan mereka karena dapat melanggar Undang-Undang Pilkada, khususnya Pasal 71. ANTARA/Reno Esnir
Andika-Hendi merupakan singkatan dari pasangan calon Panglima TNI Andika Perkasa dan mantan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, yang berlaga dalam pemilihan kepala daerah Jawa Tengah. Pasangan ini diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Rival mereka adalah pasangan calon gubernur Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen yang diusung koalisi sembilan partai, antara lain Gerindra, Golkar, Partai Amanat Nasional, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Keadilan Sejahtera, NasDem, dan Demokrat.
Aan menuturkan, dalam undangan itu, setiap kepala desa diminta menyediakan delapan relawan untuk menandakan adanya indikasi mobilisasi kades. Namun kepala desa merasa takut menghadapi risiko sehingga enggan menyetor nama relawan. Aan kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Banyumas.
Bawaslu Kabupaten Banyumas masih mengkaji dugaan pelanggaran netralitas para kepala desa yang berkumpul di salah satu hotel di Purwokerto tersebut. Ketua Bawaslu Kabupaten Banyumas Imam Arif Setiadi mengatakan serius menangani dugaan pelanggaran netralitas itu. “Setelah menerima laporan, kami pada tahap awal mengkaji materi laporan. Secara materiil, kami menilai masih kurang bukti,” ujar Imam, seperti dilansir Antara pada akhir Oktober 2024, setelah menerima laporan Aan.
Selaras dengan hal tersebut, Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) juga menemukan dugaan mobilisasi aparatur sipil negara selama masa kampanye serta masa tenang pilkada 2024 di Sumatera Utara dan Jawa Tengah. “Modus keterlibatannya beragam,” tutur peneliti dari Perludem, Ajid Fuad Muzaki, dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis, 28 November 2024.
Dia menuturkan banyak kepala desa, perangkat desa, dan ASN yang ditengarai ikut serta menguntungkan kandidat tertentu dalam pilkada 2024. Perludem juga menerima laporan ada upaya mengumpulkan aparat desa untuk memenangkan kandidat tertentu dengan melaksanakan rapat di kecamatan.
Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Desa Bersatu Muhammad Asri Anas mengatakan para kepala desa yang bergabung dalam Desa Bersatu justru menawarkan untuk mendukung kandidat tertentu. Desa Bersatu akan mendukung kandidat bila tawarannya diterima, seperti bantuan keuangan khusus (BKK) dari provinsi kepada desa. “Kami tidak menerima uang. Kandidat yang menerima tawaran BKK itu, kami dukung,” ucap Anas saat dihubungi pada Jumat, 29 November 2024.
Anas menyebutkan sebetulnya semua tim pemenangan pasangan calon mendekati kepala desa, perangkat desa, dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) pada pilkada 2024. Bahkan Anas mengatakan dia juga dihubungi tim sukses Andika-Hendrar. “Semua mendekati,” kata Ketua Majelis Pertimbangan Organisasi Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia ini.
Namun, kata Anas, kepala desa lebih memprioritaskan menawarkan konsep membangun desa. Menurut dia, konsep membangun desa sejatinya seperti BKK, yakni dana bantuan yang diberikan provinsi kepada desa. Bagi kandidat yang tidak menerima konsep itu, tak akan didukung oleh kepala desa. Anas mengklaim tidak memandang asal partai kandidat itu. “Andika-Hendrar tidak menerima. Ahmad Luthfi dan Taj Yasin yang menerima,” ujarnya.
Anas mengatakan konsep itu ditawarkan kepada calon di semua daerah. Di Banten, misalnya, konsep BKK ditawarkan kepada pasangan Andra Soni-Dimyati Natakusumah dan Airin Rachmi Diany-Ade Sumadi. Namun hanya Andra-Dimyati yang menerima tawaran itu. “Airin itu memang aktif sosialisasi berkunjung ke desa. Tapi pernahkah menawarkan kerja sama dengan kepala desa? Hanya Andra Soni yang menerima,” tutur Anas.
Usep Saepul Ahyar, peneliti senior Populi Center, mengatakan faktor dukungan Presiden Indonesia ke-7 Joko Widodo dalam pilkada Jawa Tengah membuat pasangan calon Luthfi-Taj Yasin makin kuat, selain adanya dukungan dari para kepala desa. “Selain endorsement atau dukungan Jokowi, Taj Yasin sebagai inkumben memiliki basis yang kuat, terutama di perdesaan-perdesaan dan di kalangan santri,” ujarnya saat dihubungi pada Senin, 2 Desember 2024.
Presiden ke-7 Joko Widodo (kanan) bersama calon Gubernur Jawa Tengah nomor urut 2, Ahmad Luthfi (kedua dari kiri), berpose saat mengikuti acara Doa untuk Jateng Ngopeni Ngelakoni, di Lapangan Pancasila Simpang Lima, Semarang, Jawa Tengah, 23 November 2024. ANTARA/Makna Zaezar
Jokowi memang terlibat langsung mengkampanyekan pasangan calon Luthfi-Taj Yasin di Banyumas. Pada pertengahan November, Jokowi menghadiri kampanye pasangan yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) itu. Ia berangkat langsung dari Kota Solo. Sebelum tiba di Banyumas, Jokowi dan Luthfi menjalankan salat Jumat di Masjid Baiturrohman, Desa Prupuk, Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal, Jumat, 15 November 2024.
Pada Jumat malam, Jokowi dan Luthfi berkunjung ke Rita SuperMall Purwokerto. Mereka berdua menikmati minuman di salah satu kedai kopi di pusat belanja tersebut. Berdasarkan keterangan tertulis yang dibagikan tim Luthfi-Taj Yasin, keduanya blusukan untuk mengerek elektabilitas pasangan nomor urut 2 tersebut. Sejumlah daerah yang didatangi Jokowi, antara lain, Banyumas, pantura barat, dan pantura timur.
Sepekan kemudian, pada 22 November, Jokowi kembali memeriahkan kampanye Luthfi-Taj Yasin. Berkampanye dari Kabupaten Klaten, Jokowi dan Luthfi-Yasin melanjutkan ke Kabupaten Karanganyar. Sama seperti saat di Klaten, Jokowi bersama Luthfi-Yasin juga naik mobil jip terbuka. Mereka menyapa warga di sepanjang Jalan Lawu, Karanganyar. Jokowi membagi-bagikan kaus saat berada di mobil. Ia juga menyapa warga yang datang dan memadati sekitar Jalan Lawu.
Jokowi mendukung Luthfi karena kedekatannya dengan mantan Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah itu. “Saat itu saya Wali Kota, Mas Luthfi Kapolresta. Kami akrab karena teman lama,” kata Jokowi dalam keterangan tertulis.
Seusai pencoblosan pada 27 November 2024, pasangan calon Andika Perkasa-Hendrar Prihadi tumbang di Banyumas. Berdasarkan rekapitulasi yang dilakukan JagaSuara2024, pasangan ini hanya memperoleh 44,77 persen suara di Kabupaten Banyumas. Sedangkan pesaingnya, Luthfi-Taj Yasin, unggul dengan angka 55,23 persen di kabupaten yang disebut sebagai salah satu basis PDIP itu.
Hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei juga memenangkan Luthfi-Yasin. Quick count Charta Politika menunjukkan Andika-Hendi memperoleh suara 42,05 persen dan Indikator Politik mencatat pasangan nomor urut 1 ini meraih 41,76 persen di Jawa Tengah. Sementara itu, Luthfi-Taj Yasin mendapat suara 57,95 persen berdasarkan hitung cepat Charta Politika dan 58,24 persen berdasarkan Indikator Politik.
Usep Saepul Ahyar menegaskan, pengaruh Jokowi di Jawa Tengah memang kuat. Bahkan lebih kuat daripada Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto. Menurut Usep, meski Jawa Tengah dinilai sebagai kandang banteng atau basis PDIP, geliat Jokowi yang aktif berkeliling mengkampanyekan Luthfi-Taj Yasin menjadi faktor penentu kemenangan. “Jokowi tak hanya dengan ucapan, tapi juga dengan berkeliling dan berkampanye untuk pasangan Lutfhi-Yasin,” tutur Usep kepada Tempo, kemarin.
Usap menuturkan wilayah-wilayah di Jawa Tengah yang didatangi Jokowi memberikan kemenangan tebal bagi Luthfi-Taj Yasin. Dengan begitu, popularitas pasangan calon Gubernur Jawa Tengah itu meningkat sejak Jokowi turun gunung.
Berdasarkan survei Populi Center di Jawa Tengah pada 17-22 November 2024, survei top of mind Luthfi sebesar 45 persen, sedangkan Andika hanya 28,8 persen. Sementara itu, untuk calon wakil gubernur, Taj Yasin memperoleh 45,6 persen dan Hendrar 25,3 persen.
Tingkat kesukaan terhadap Luthfi juga meningkat sejak survei pada April, Mei, dan November 2024. Pada April, tingkat kesukaan berada di angka 68,9 persen dan pada Mei turun tipis ke 68,4 persen. Pada November 2024, angkanya melonjak menyentuh 80,02 persen. Sedangkan tingkat kesukaan publik terhadap Andika berada di angka 77,8 persen. Lonjakan angka tersebut terjadi setelah Jokowi makin gencar mengkampanyekan Luthfi-Taj Yasin.
Usep mengatakan, selain aktif berkampanye, Jokowi mendorong Prabowo secara verbal mendukung Luthfi-Taj Yasin. Dua tokoh ini punya peran cukup signifikan.
Adapun pasangan calon Andika-Hendi, menurut Usep, tidak memiliki figur kuat untuk mendorong mereka. Usep mengatakan sosok Megawati, Presiden Indonesia kelima yang juga Ketua Umum PDIP, tidak terlalu berpengaruh karena hanya representasi partai.
Sedangkan mantan Gubernur Jawa Tengah yang juga calon presiden, Ganjar Pranowo, justru dinilai tidak cukup ngotot mendukung Andika-Hendi dalam pilkada Jawa Tengah. “Ganjar tidak berkeliling seperti Jokowi dan Prabowo yang cukup ngotot mendukung jagoannya di Jawa Tengah,” ujar Usep.
Faktor kekalahan jagoan PDIP di Jawa Tengah juga disebabkan oleh tidak adanya representasi kaum santri. Menurut Usep, corak Andika dan Hendi yang sama-sama “merah” membuat mereka hanya mengandalkan basis pemilih nasionalis atau “abangan”. Padahal, kata Usep, kelompok agama juga ada secara signifikan di Jawa Tengah.
Presiden ke-7 RI Joko Widodo (tengah) didampingi calon Gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil (berkacamata, kedua dari kanan) berfoto bersama para anggota paguyuban saat menghadiri pelantikan Dewan Pengurus Wilayah Paguyuban Putra Jawa Kelahiran Sumatera, di Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta Timur, 20 November 2024. ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
KIM menawarkan pasangan yang merangkul kaum santri. Taj Yasin merupakan tokoh yang sangat dikenal di kalangan pesantren. Ia adalah cucu kiai karismatik Maimoen Zubair. Selain itu, Taj Yasin pernah menjadi wakil gubernur Ganjar sehingga bisa meraup suara PDIP. “Kelebihan Taj Yasin juga bisa memberikan suara kepada Ahmad Luthfi,” ucap Usep.
Dalam kesempatan terpisah, pengamat politik Ahmad Khoirul Umam mengatakan kekalahan PDIP dalam pemilihan Gubernur Jawa Tengah disebabkan oleh beberapa faktor, seperti pengaruh dukungan Jokowi dan Prabowo kepada pasangan Luthfi-Taj Yasin. “Dominasi mesin politik koalisi pengusung Luthfi-Taj Yasin kurang-lebih 75 persen, yang didukung oleh political endorsement Jokowi dan Prabowo," kata Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (IndoStrategic) itu saat dihubungi di Jakarta pada Kamis, 28 November 2024.
Khoirul mengatakan dukungan itu memberikan pesan politik kuat bagi simpul-simpul kekuatan politik, termasuk para donor logistik, agar secara total memenangkan pasangan calon Luthfi-Taj Yasin.
Adapun Deddy Yevri Hanteru Sitorus membantah anggapan bahwa Jawa Tengah sudah tidak lagi menjadi kandang partai banteng. Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP itu mengatakan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi berhasil mendulang suara sekitar 40 persen. “Angka tersebut berkisar dua kali lipat dari total suara yang diperoleh PDI Perjuangan pada pemilihan umum anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah 2024,” ujar Deddy di kantor DPP PDIP Jakarta, Ahad, 1 Desember 2024.
Perolehan suara PDIP pada pemilu anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah 2024 berkisar di angka 25,6 persen. Dengan jumlah itu, kata Deddy, pemilih partai banteng tetap setia kepada PDIP karena angkanya hampir dua kali lipat pemilu anggota legislatif. Dia juga mengklaim 19 dari 35 kabupaten dan kota di Jawa Tengah masih memilih PDIP. “Itu adalah bukti bahwa Jawa Tengah masih menjadi rumah bagi kaum marhaen,” tuturnya.
Dukungan Prabowo di Banten
Upaya KIM memenangkan pasangan calon tidak hanya dilakukan di Jawa Tengah. Adib Miftahul, pengamat politik Banten, mengatakan keunggulan sementara pasangan calon Andra Soni-Dimyati Natakusumah dalam pilkada Banten tak lepas dari efek dan endorsement atau dukungan politik Presiden Prabowo Subianto. "Apalagi sekarang Prabowo adalah presiden. Akan makin gampang," ujar Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional itu saat dihubungi pada Senin, 2 Desember 2024.
Tim pemenangan Andra-Dimyati mempublikasikan unggahan video berisi dukungan Presiden Prabowo kepada Andra-Dimyati untuk pilkada Banten di akun media sosial Instagram @raffinagita1717. Dalam video tersebut, Prabowo mengatakan yakin Andra-Dimyati bakal bekerja dengan optimal bila terpilih menjadi Gubernur Banten. Rival pasangan Andra-Dimyati adalah Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi.
Pasangan calon Airin-Ade kalah oleh Andra-Dimyati dalam hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei. Hasil akhir hitung cepat dari Charta Politika mencatat Andra-Dimyati, yang diusung Partai Gerindra dan delapan partai politik lain, unggul dengan suara 57,52 persen, sedangkan Airin-Ade hanya meraih 42,48 persen.
Ketua KPU Provinsi Banten Mohamad Ihsan (tengah) bersama cagub-cawagub nomor urut 1, Airin Rachmi Diany (kedua dari kanan) dan Ade Sumardi (kanan), serta cagub-cawagub nomor urut 2, Andra Soni (kedua dari kiri) dan Achmad Dimyati Natakusumah (kiri), saat debat pertama calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Banten di Jakarta, 16 Oktober 2024. ANTARA/Galih Pradipta
Meski begitu, menurut Adib, indikator kuat lain yang mendukung kemenangan pasangan Andra-Dimyati adalah kebosanan politik di Banten. Kebosanan politik yang dimaksudkan adalah dinasti politik mantan Gubernur Banten, Atut Chosiyah. Saat ini Atut dan adiknya, Tubagus Chaeri Wardana, tersangkut kasus korupsi. Airin memiliki kekerabatan dengan Atut karena menikah dengan Chaeri. "Isu yang terus digelontorkan soal korupsi atau Banten tertinggal. Ya, intinya kampanye kontraproduktif yang memang untuk mendegradasi tim Airin," kata Adib.
Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengatakan kekalahan Airin dalam palagan pilkada Banten disebabkan oleh berbagai faktor, seperti figur dan mesin partai. Menurut dia, dukungan Prabowo cukup melekat pada partai pengusung Andra-Dimyati dan pemilih di Banten.
Dari sisi figur, kata dia, Andra-Dimyati juga minim resistansi sehingga membuat rekam jejak dan citranya cukup terjaga. Baiknya citra dan dukungan dari figur tokoh inilah yang membuat perolehan suara Andra-Dimyati melesat pada pilkada Banten. "Kerja mesin politik KIM plus juga signifikan di Banten," ucap Adi.
Adapun tim pemenangan Airin-Ade tengah mengumpulkan alat bukti untuk menggugat hasil pilkada Banten 2024 ke Mahkamah Konstitusi. Asep Rahmatullah, sekretaris tim pemenangan, mengatakan timnya tengah menyusun laporan sebagai pertimbangan untuk menggugat hasil pilkada.
Asep mengatakan bukti yang dikumpulkan itu berkaitan dengan dugaan pengerahan aparat penegak hukum dan kepala desa. Dia menuding kepolisian dan kejaksaan digunakan untuk menekan gerak-gerik tim pemenangan Airin-Ade sepekan menjelang pencoblosan.
Dia menduga faktor itulah yang membuat perolehan suara Airin-Ade berbanding terbalik dengan survei elektabilitas menjelang pemilihan. “Hasil perolehan suara di pilkada Banten sangat anomali. Semua lembaga survei menyatakan kami unggul, tapi perolehan suara berbeda,” kata Asep saat dihubungi pada Senin, 2 Desember 2024.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Hendrik Yaputra, Andi Adam Faturahman, dan Nandito Putra berkontribusi dalam penulisan artikel ini