Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Eks Kepala BIN dan Gubernur DKI Sutiyoso Jadi Wakil Dewan Penasihat Timnas AMIN, Ini Profilnya

Sutiyoso resmi jadi Wakil Dewan Penasihat Timnas AMIN, berikut profilnya.

22 November 2023 | 15.01 WIB

Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Sutiyoso. TEMPO/Imam Sukamto
Perbesar
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Sutiyoso. TEMPO/Imam Sukamto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Letjen (Purn) Sutiyoso menjadi Wakil Dewan Penasihat Timnas AMIN. Sebelumnya, Sudirman Said membocorkan keikutsertaan Sutiyoso dalam Timnas AMIN pada Kamis, 16 November 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Pak Sutiyoso insya Allah bergabung," kata Sudirman saat konferensi pers di Sekretariat Timnas AMIN (Anies-Muhaimin), Menteng, Jakarta Pusat. Sudirman mengatakan sosok Sutiyoso yang merupakan Dewan Pembina Partai Nasdem memainkan peran penting dalam Timnas AMIN. Berikut profil Sutiyoso.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Profil Sutiyoso

Mengutip capresindonesia.wordpress.com, Sutiyoso lahir di Semarang pada 6 Desember 1944. Sutiyoso merupakan anak keenam dari delapan bersaudara. Ia adalah putra pasangan Tjitrodihardjo dan Sumini. Setelah tamat Sekolah Menengah Atas (SMA) di Semarang pada 1963. Ia sempat setahun kuliah di Jurusan Teknik Sipil Universitas 17 Agustus, ia masuk Akademi Militer Nasional (AMN) di Magelang. Lulus pada 1968, ia berpindah-pindah tugas di kesatuan militer. Selain berkiprah di militer, ia juga sekaligus politikus. 

Karier Sutiyoso dimulai ketika ia menjabat Asisten Personil dan Wakil Komandan Jenderal Kopassus pada 1988-1992. Sosoknya kembali mencuat saat terpilih sebagai komandan resimen terbaik se-Indonesia ketika menjabat Kepala Staf Kodam Jaya pada 1994. Prestasi yang digenggamnya itu kemudian ikut menghantarkannya pada jabatan Kodam Jaya. Semasa menjadi panglima itu, namanya kian dikenal terutama lewat Coffee Morning. Lewat acara yang digelar sebulan sekali itu, Sutiyoso berdiskusi dengan sesepuh dan tokoh masyarakat dalam kaitan dengan keamanan ibukota. 

Setelah itu, ia diangkat menjadi Pandam Jaya pada 1996.  Jabatannya tersebut membuka jalan untuknya berkarir di dunia politik dengan menjadi Gubernur DKI Jakarta. Ia menjabat Gubernur dalam dua periode, yaitu 1997-2002 dan 2002-2007. Pada masa itu terjadi tiga pergantian pemerintahanm dari Soeharto, BJ Habibie kemudian Gus Dur.

Dilansir dari tokohpolitikind.blogspot.com, pada Januari 2004 ia meluncurkan sistem angkutan massal dengan nama bus Trans Jakarta atau lebih populer disebut Busway sebagai bagian dari sebuah sistem transportasi baru kota. Setelah sukses dengan Koridor I, pengangkutan massal dikembangkan ke koridor-koridor berikutnya.

Di periode keduanya, Sutiyoso memang membuat beberapa gebrakan. Mulai 4 Februari 2006, ia melarang siapapun yang berada di wilayah DKI merokok di sembarang tempat. Larangan merokok dilakukan di tempat-tempat umum, seperti halte, terminal, mall, perkantoran dan lain sebagainya.

Pada Januari 2007, ia mengeluarkan Peraturan Gubernur Nomor 5 Tahun 2007 tentang peniadaan semua ternak unggas di permukiman. Ia memberi batas waktu bagi warga Jakarta untuk menyingkirkan unggas dari lingkungan tempat tinggal pada 31 Januari 2007.

Dua bulan berselang, Sutiyoso membuka pusat layanan pesan singkat (SMS) untuk menampung berbagai keluhan warga Jakarta. Setelah masa jabatannya usai, ia tetap aktif di dunia politik. Sutiyoso sempat menjadi Ketua Umum DPP PKPI pada 2010-2015. Kini, ia menjadi Anggota Dewan Peritmbangan DPP Partai Nasdem sejak 2021. 

Sutiyoso, pada usia 70 tahun,  lulus uji kepatutan dan kelayakan di Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat. Sepuluh fraksi di DPR secara aklamasi mendukungnya menjadi Kepala Badan Intelijen Negara atau BIN.

"Maka komisi satu memutuskan menerima dan mendukung Sutiyoso sebagai calon Kepala BIN," kata Ketua Komisi Mahfudz Siddiq, Selasa, 30 Juni 2015. Kemudian Jokowi mengganti Sutiyoso dengan Budi Gunawan sebagai Kepala BIN, setelah Budi gagal menjadi Kapolri.


ANANDA RIDHO SULISTYA  | TIKA AYU

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus