Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Gerindra Kritik Pertemuan Jokowi dan PSI di Istana Negara

Waketum Gerindra Ferry Juliantono menilai pikiran Presiden Jokowi sudah mengarah pada pemenangan pilpres 2019.

3 Maret 2018 | 13.50 WIB

Presiden Joko Widodo menyampaikan keterangan pada media seusai meninjau pabrik bahan baku obat dan produk biologi milik PT Kalbio Global Medika di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, 27 Februari 2018. TEMPO/Ahmad Faiz
Perbesar
Presiden Joko Widodo menyampaikan keterangan pada media seusai meninjau pabrik bahan baku obat dan produk biologi milik PT Kalbio Global Medika di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, 27 Februari 2018. TEMPO/Ahmad Faiz

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini sudah tidak memikirkan rakyat. Pikiran Jokowi, kata Ferry, sudah mengarah kepada bagaimana memenangkan pemilihan presiden 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Ferry, tanda Jokowi tidak lagi memikirkan rakyat terlihat dari dirinya yang menerima kunjungan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Istana Negara, Kamis, 1 Maret 2018. Saat itu kedua pihak membahas strategi pemenangan Jokowi di pilpres 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Ferry juga mempermasalahkan Jokowi dan PSI yang menggunakan fasilitas negara (Istana) untuk membahas politik praktis. "Meskipun sepintas tidak apa-apa, tapi ini mempertontonkan wataknya Jokowi ini memang sebenarnya sudah tidak mikirin rakyat, mikirin 2019, pikirin diri sendirinya aja sudah," kata dia selepas diskusi di Cikini, Jakarta pada Sabtu, 3 Maret 2018.

Menurut Ferry, sikap Jokowi yang membahas strategi 2019 bersama PSI di Istana ini masuk pada aspek penyalahgunaan kekuasaan. "Pak Jokowi sekarang terang benderang mempertontonkan sikap yang terlalu kebelet sehingga beliau mengabaikan beberapa prinsip yang seharusnya sebagai Presiden tak dilakukan," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Eriko Sotarduga mengatakan pertemuan Jokowi dan PSI di komplek Istana Kepresidenan sebagai hal yang wajar. Bila ada yang mempermasalahkannya, kata dia, kembali pada sudut pandang masing-masing.

"Sekarang begini bagaimana kalau besok pak presiden ketemu dengan Pak Prabowo apakah ada masalah, kan tidak ada, tentu nanti ada tanggapan oh ini mau jadi calon cawapresnya, kan itu tanggapan yang wajar-wajar saja," kata Eriko.

Ketua DPP PSI Tsamara Amani mengatakan dalam pertemuan dengan Jokowi dan PSI, dibahas soal strategi pemenangan Jokowi di 2019. PSI siap berkampanye untuk Jokowi di media sosial. Selain itu, Jokowi memberikan sejumlah tips untuk PSI agar sukses di pemilihan umum 2019.

Ahmad Faiz

Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Bergabung dengan Tempo sejak 2015. Pernah ditempatkan di desk bisnis, politik, internasional, megapolitan, sekarang di hukum dan kriminalitas. Bagian The Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea 2023

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus