Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta – Gubernur Lampung Arinal Djunaidi buka suara terkait kritik dari sejumlah warganet usai seorang TikToker, Bima Yudho Saputro, membahas minimnya infrastruktur di Lampung menjadi viral di media sosial. Dalam kritiknya, Bima mengatakan Lampung tak maju-maju.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Di tengah viralnya kritik Bima, Arinal Djunaidi mengunggah soal dirinya mendengar kritikan ketika bertemu dengan masyarakat. Tempo melihat ada dua unggahan terkait hal tersebut dari akun Instagram Arinal pada Senin, 17 April 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Unggahan pertama adalah momen Arinal bertemu masyarakat. Dia membubuhi fotonya dengan keterangan atau caption soal kritik.
"Mendengarkan masukan bahkan kritikan saat bertemu dan berdialog dengan masyarakat sudah sejak lama dilakukan. Bekerja juga tidak mesti selalu kita tampilkan di sosial media," tulis Arinal melalui akun Instagramnya, @arinal_djunaidi.
Arinal menyebutkan semua saran dan masukan akan dicatat untuk disesuaikan dengan skala prioritas demi kemajuan Lampung.
"Semua saran dan masukan yang baik demi kemajuan Lampung pasti kita jadikan catatan dan disesuaikan dengan skala prioritas untuk dilaksanakan," katanya.
Dalam unggahan lainnya, Arinal juga berbicara soal kritik yang datang kepadanya dari warganet. Arinal mengaku berterima kasih atas dukungan masyarakat yang memberinya kritik.
"Terima kasih suport semua pihak termasuk adik adikku serta Saudara saudaraku kritik kalian melalui kolom komentar maupun melalui pesan lainnya. Saya yakin kita semua ingin provinsi ini semakin maju sesuai harapan seluruh masyarakat Lampung," katanya.
Hal ini disampaikan Arinal saat meninjau gudang Perum Bulog di Kecamatan Ambarawa Pringsewu beberapa waktu lalu. Pengecekan gudang Bulog itu dilakukannya untuk memastikan stok beras cukup selama bulan Ramadan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Selanjutnya: Seorang pemuda asal Lampung bernama…
Sebelumnya, seorang pemuda asal Lampung bernama Bima Yudho Saputro ramai dibahas di media sosial usai mengkritik Pemerintah Provinsi Lampung atas kondisi pembangunan yang dikatakan tidak maju. Salah satu yang disoroti olehnya adalah pembangunan megaproyek Kota Baru yang menghabiskan anggaran triliunan rupiah. Video unggahan Bima yang viral itu diunggah di akun Tiktok miliknya, @awbimaxreborn.
Atas postingannya itu, Bima lalu dilaporkan ke polisi. Selain itu, Bima Yudho Saputro, TikToker yang mengkritik Lampung, mengaku mendapatkan ancaman yang mengarah ke keluarganya di Lampung.
Menurut Bima, yang berada di Australia, keluarganya di Lampung didatangi polisi. "The police is coming to my mom's office?? Trying to extradite me? what?" tulis dia dalam akun Instagramnya, @awbima.
Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim juga tak luput disorot warganet usai memberikan komentar mengenai dugaan ancaman yang disuarakan Bima. Lewat akun Instagramnya, perempuan yang akrab disapa Nunik itu meminta Pemerintah Kabupaten Lampung Timur serta DPRD Provinsi Lampung menjamin keamanan dan keselamatan keluarga Bima.
Namun, upaya Nunik itu dianggap sebagai 'pansos' oleh sejumlah warganet. Diketahui, istilah pansos merupakan singkatan dari panjat sosial yang menyatakan perbuatan seseorang yang memanfaatkan orang lain, barang, ataupun peristiwa untuk mendapat perhatian, keuntungan, ataupun untuk mengangkat status sosial.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.