Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Inilah 5 Alasan Anak Masuk SD Harus Berusia 7 Tahun

Berikut adalah lima alasan anak masuk SD harus berusia 7 tahun.

8 Juli 2024 | 15.57 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Orang tua memakaikan seragam baru sekolah pada anak di Yogyakarta, Selasa, 2 Juli 2024. Menurut pedagang, jelang tahun ajaran baru 2024/2025 permintaan seragam sekolah tingkat SD hingga SMA yang dijual dengan harga Rp108.000 hingga Rp190.000 itu meningkat mencapai 40 pasang per hari. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Di banyak negara, termasuk Indonesia, kebijakan untuk memasukkan anak ke sekolah dasar (SD) pada umur 7 tahun telah diterapkan selama bertahun-tahun. Lantas, apa alasan anak masuk SD harus berusia 7 tahun?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Aspek Psikologis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari laman Badan Pendidikan Kristen Penabur, ketika anak memasuki usia 7 tahun, secara psikologis kemampuan konsentrasi anak telah meningkat. Jadi mereka dapat membedakan mana hal yang harus diperhatikan mana yang tidak. Kemampuan konsentrasi pada anak tujuh tahun sekitar 30-45 menit. 

Sementara itu, di bawah usia tujuh tahun masih mengembangkan keterampilan geraknya. Jika mereka dipaksa masuk pada usia tersebut, bisa menyebabkan anak sulit berkonsentrasi dan memperhatikan pelajaran di dalam kelas.

2. Aspek kognitif

Ketika anak masuk SD kemampuan membaca, menulis, dan berhitung sederhana perlu dimiliki anak agar bisa mengikuti pelajaran di kelas. Mereka juga diharapkan mampu memahami dan mengikuti instruksi yang diberikan guru. Pada usia 7 tahun, anak umumnya telah menguasai kemampuan - kemampuan tersebut sehingga lebih siap untuk belajar di sekolah.

3. Aspek Fisik 

Anak usia 7 tahun memiliki otot dan syaraf yang sudah terbentuk. Hal tersebut membuat mereka sudah siap untuk belajar di sekolah dari pagi hingga siang. Mereka juga sudah bisa menggunakan alat tulis tanpa harus dibantu guru.

4. Aspek Emosi 

Saat mencapai usia 7 tahun, anak dinilai memiliki emosi yang sudah cukup matang bila dibandingkan saat mereka di taman kanak-kanak. Mereka akan bisa lebih mandiri, mampu membedakan kapan mereka harus bermain, dan kapan harus belajar serta mengerjakan tugas yang diberikan guru. 

Jadi, jika menyekolahkan anak terlalu dini, masalah yang timbul adalah ketika anak bisa mengikuti pelajaran di sekolah, tapi di sisi lain, anak masih minta ditunggui orang tua atau tidak berani pipis sendiri di toilet umum sekolah.

5. Aspek Mandiri 

Mungkin anak-anak akan terlihat manja kepada orang tua mereka, namun saat usianya sudah 7 tahun anak akan lebih mandiri hal tersebut dibuktikan dari anak yang bisa melakukan kegiatannya sendiri seperti mandi, memakai baju, menata tempat tidur bahkan makan.

MELINDA KUSUMA NINGRUM

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus