Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Rektor IPB University Arif Satria mengatakan pihaknya membentuk tim investigasi untuk mendalami kasus yang menimpa mahasiswanya. Laila Atika Sari mahasiswa S2 IPB meninggal saat terjadi kebakaran di laboratorium pada Jumat, 18 Agustus 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Arif menjelaskan tiga tim itu terdiri dari tim investigasi yang akan bekerja sama dengan Kepolisian untuk menggali kronologis detil kejadian, termasuk mengecek prosedur baku (SOP) dan hal-hal lain yang perlu diketahui.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tim kedua yaitu tim evaluasi laboratorium untuk melakukan pengecekan alat-alat dan fasilitas pada seluruh laboratorium di IPB University, khususnya alat-alat laboratorium yang berisiko tinggi saat digunakan. Dan yang ketiga, adalah tim keselamatan kerja untuk memastikan keselamatan kerja, baik dalam kegiatan akademik, pengabdian pada masyarakat, maupun dalam hal kehidupan kampus pada umumnya.
"Sebagian besar tim ini berasal dari kantor manajemen risiko yang akan mengevaluasi berdasarkan pedoman dan petunjuk pelaksanaan sistem manajemen laboratorium yang telah dimiliki," kata Arif pada Ahad, 21 Agustus 2023.
Ketiga tim ini dikoordinasikan oleh Sekretaris IPB University Agus Purwito. Agus mengatakan melalui pembentukan tim ini, pihaknya mengupayakan untuk memastikan kembali seluruh laboratorium yang ada di IPB University dalam keadaan aman digunakan untuk kegiatan akademik, termasuk keselamatan kerja di seluruh aspek kegiatan dalam kehidupan kampus.
"Kami berharap kejadian ini tidak terulang lagi,” kata Agus Purwito.
Peristiwa kebakaran di laboratorium itu terjadi pada Jumat, 18 Agustus lalu sekitar pukul 16.00 WIB. Kala itu, Laila berada di laboratorium melakukan analisis lemak bahan pakan dengan metode soxlet.
"Mengetahui ada kejadian tersebut para mahasiswa lain yang berada di sekitar laboratorium tersebut membantu memadamkan api dan menolong Laila," kata Arif.
Setelah berhasil dievakuasi dari ruang laboratorium, Laila kemudian dibawa menggunakan ambulans ke Rumah Sakit Medika Dramaga untuk mendapatkan pertolongan pertama. Namun, rumah sakit tersebut tidak dapat menangani secara maksimal luka yang diderita oleh Laila, sehingga dokter yang menangani menyarankan pasien dirujuk ke rumah sakit dengan fasilitas memadai.
Tim IPB University dan keluarga Laila sepakat untuk membawanya ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta untuk mendapat perawatan lebih intensif. Laila sempat mendapat penanganan intensif dari tim dokter RSCM. Namun, pada Sabtu, 19 Agustus 2023 sekitar pukul 10.00 WIB, Laila Atika Sari dinyatakan meninggal.
ANTARA | MAHFUZULLOH AL MURTADHO