Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
ANDA bisa menjadi sufi". Bunyi iklan di sebuah koran Jakarta pekan lalu itu terasa mendobrak anggapan sebagian orang bahwa yang bisa menjadi sufi (orang yang menjalani tasawuf, aspek rohani Islam) hanya para "mistikus" dan ahli agama yang khusyuk. Benarkah tasawuf bukan lagi "barang mewah" yang terkurung di belakang tembok pertapaan dan tak tersentuh publik—seperti anggapan orang selama ini? Tampaknya ya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo