Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

politik

Jokowi Blak-blakan Dukung Ahmad Luthfi-Taj Yasin, Pengamat: Antara Wajar dan Tak Etis

Menurut Hendri Satrio Jokowi seharusnya sadar akan etika politik. Sebab, putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka kini menjabat sebagai wakil presiden.

18 November 2024 | 09.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi ikut menghadiri kampanye terbuka Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi-Taj Yasin (Luthfi-Yasin) di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, pada Sabtu, 16 November 2024. Sejumlah pengamat sebelumnya telah memberikan komentar andai Jokowi jadi juru kampanye Luthfi-Yasin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Beberapa menilai Jokowi mendukung Luthfi-Hasan untuk mengerek elektabilitas paslon usungan Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan demi keberlanjutan program pemerintah serta merupakan sesuatu yang wajar. Sementara yang lainnya berpendapat tindakan pensiunan presiden RI periode 2014-2024 itu tidak etis ditinjau dari segi perpolitikan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adapun dalam kampanye tersebut, Jokowi bersama pasangan Luthfi-Yasin mengikuti kirab dari hotel-tempat mereka menginap menuju lokasi tebus murah sembako di halaman Hetero Space Purwokerto dengan menumpang sebuah mobil jip. Sepanjang perjalanan, Jokowi tampak membagi-bagikan kaus kepada masyarakat dan sesekali menunjuk ke arah Luthfi-Yasin yang berada di belakangnya.

“Saya diundang, saya datang, saya melihat antusiasme masyarakat yang sangat luar biasa,” kata Jokowi kepada awak media. “Saya datang untuk mendukung.”

Berikut ragam tanggapan pengamat politik soal Jokowi ikut kampanye Luthfi-Yasin

1. Pengamat politik dari Citra Institute, Efriza

Pengamat politik dari Citra Institute, Efriza mengatakan dukungan Jokowi kepada Luthfi–Yasin bertujuan untuk memastikan keberlanjutan program pemerintah. Selain Jokowi, Presiden Prabowo Subianto selaku Ketua Umum Partai Gerindra juga menyatakan dukungan kepada paslon ini. Menurut dia, dukungan ini diprediksi bakal menambah keyakinan pemilih mengambang, yang jumlahnya cukup besar, untuk mengikuti arahan keduanya.

“Kalau melihat kondisi di Jawa Tengah, survei sebelumnya sudah memperlihatkan warga menunggu arahan dari dua tokoh besar, yakni Pak Jokowi dan Pak Prabowo, yang masing-masing pengaruhnya besar, mencapai 40 persen,” ujar Efriza, Selasa, 12 November 2024 lalu.

Efriza menambahkan , Pilkada Jateng ini menarik karena merupakan ajang bergengsi bagi Jokowi dan Prabowo, terutama untuk melawan dominasi PDI Perjuangan yang dipimpin Megawati Soekarnoputri, sehingga persaingan akan berlangsung ketat.

“Jokowi akan melakukan upaya besar-besaran untuk menang di ‘kandang banteng,’ karena bagaimanapun beliau ingin memastikan legacynya tidak hilang,” katanya.

2. Analis Komunikasi Politik Hendri Satrio

Jokowi sebelumnya diwacanakan jadi juru kampanye Luthfi-Yasin. Namun, Analis Komunikasi Politik Hendri Satrio tak sepakat dengan rencana ini. Secara peraturan, Jokowi yang tak lagi menjabat sebagai presiden, sah saja berkampanye.

Namun, menurutnya, Jokowi seharusnya sadar akan etika politik. Sebab, putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka kini menjabat sebagai wakil presiden.

“Ini masalah etika, Pak Jokowi kan mantan presiden yang seharusnya menjadi bapak bangsa, putranya masih menjadi wakil presiden,” kata Hendri, dalam keterangannya Sabtu, 26 Oktober 2024.

Pendiri Lembaga Survei KedaiKOPI itu menilai, publik sudah mengetahui arah dukungan politik Jokowi di Jawa Tengah tanpa harus menjadi juru kampanye. Sebab, kata Hensa, sapaan Hendri Satrio, Gibran sudah beberapa kali terlihat bersama dengan Luthfi–Yasin di beberapa kesempatan. Salah satunya kala mengantarkan pasangan ini mendaftar ke KPU pada 28 Agustus 2024 lalu.

“Tanpa berkampanye untuk Ahmad Luthfi saya rasa publik sudah tahu jika Jokowi mendukung Ahmad Luthfi, ditambah lagi Gibran meski sudah terpilih menjadi wakil presiden ia ikut mengantarkan Luthfi ke KPU dan terlihat beberapa kali bersama Luthfi,” kata Hendri.

Ia menambahkan, Jokowi mestinya tak berdiri di kandidat mana pun di Pilkada serentak 2024, terutama Pilkada Jawa Tengah. Menurut dia, hal ini penting agar Jokowi sebagai Presiden ke-7 RI bisa menjadi bapak bangsa yang mengayomi seluruh kandidat Pilkada serentak 2024.

“Ada dua alasan mengapa ia tak boleh berpihak, pertama dia adalah presiden ke-7, kedua putranya menjabat sebagai wakil presiden, harusnya ia bisa menjadi bapak bangsa yang mengayomi seluruh kandidat. Itu baik untuk demokrasi,” katanya.

Adapun Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah 2024 dijadwalkan pada 27 November mendatang diikuti oleh dua pasangan calon (penyebutan berdasarkan nomor urut peserta pilkada), yakni pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi diusung oleh PDI Perjuangan dengan total suara sah hasil Pemilu 2024 sebanyak 5,2 juta suara.

Pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen diusung gabungan Partai Gerindra, PKB, Partai Golkar, PPP, Partai NasDem, PKS, PAN, Partai Demokrat, dan Partai Solidaritas Indonesia dengan total suara sah 13,7 juta suara.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus