Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran setelah Gagal Bentuk Koalisi PDIP dan Gerindra

Sebelum mendukung Prabowo-Gibran, Jokowi pernah berusaha membentuk koalisi PDIP dan Gerindra. Gagal karena ego masing-masing partai.

30 Oktober 2023 | 10.00 WIB

Presiden Joko Widodo memberikan sambutan dalam pembukaan Rakernas 6 Projo di Indonesia Arena, Jakarta, Sabtu, 14 Oktober 2023. Rakernas yang bertema Suara Rakyat Penentu Kemenangan 2024 tersebut akan mengumumkan Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden Republik Indonesia pada pemilu 2024 mendatang. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Perbesar
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan dalam pembukaan Rakernas 6 Projo di Indonesia Arena, Jakarta, Sabtu, 14 Oktober 2023. Rakernas yang bertema Suara Rakyat Penentu Kemenangan 2024 tersebut akan mengumumkan Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden Republik Indonesia pada pemilu 2024 mendatang. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi akhirnya merestui putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, menjadi calon wakil presiden atau cawapres pendamping Prabowo Subianto. Jokowi disebut-sebut mengatur perjodohan itu setelah gagal menduetkan Ganjar Pranowo dengan Prabowo Subianto.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari Majalah Tempo, Jokowi menyampaikan angan-angan menduetkan Ganjar dan Prabowo dalam pertemuan dengan pengurus Partai Gelora di Istana Bogor, Jawa Barat, awal Mei lalu. "Ide besar Pak Jokowi, PDIP dan Gerindra bergabung menjadi tulang punggung dari koalisi besar," kata Sekretaris Jenderal Partai Gelora, Mahfudz Siddiq kepada Tempo di Jakarta Pusat, Kamis, 26 Oktober 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam pertemuan itu, Jokowi menyampaikan pembentukan koalisi PDIP dan Gerindra bertujuan memastikan keberlanjutan program pemerintah, termasuk Ibu Kota Nusantara (IKN). Partai Gelora sependapat negara memerlukan keberlanjutan program pemerintah demi menghadapi krisis global. "Kami setuju dengan ide itu," kata Mahfudz.

Namun, upaya Jokowi membentuk koalisi antara PDIP dan Gerindra menemui jalan buntu. Kedua partai sama-sama bersikukuh mengusung jagoan masing-masing. Gerindra akhirnya mengusung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, sementara PDIP mengusung Ganjar Pranowo-Mahfud Md.

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo mengatakan partainya terbuka untuk menggaet Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam Pemilihan Presiden 2024. Syaratnya, kata dia, Prabowo tetap menjadi calon presiden adalah keputusan mutlak.

“Saya kira terbuka kalau Pak Ganjar mau ikut dengan Pak Prabowo dengan catatan Pak Prabowo calon presiden,” kata Hashim dalam acara deklarasi Prabowo Mania 08 di Menteng, Jakarta Pusat, Ahad, 12 Maret 2023.

Sementara itu, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengaku bingung dengan isu Prabowo akan berpasangan dengan Ganjar dalam Pilpres 2024. "Lho saya sendiri sampai bingung," kata dia dalam Rapat Kerja Nasional atau Rakernas IV PDIP di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Ahad, 1 Oktober 2023.

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengatakan Rakernas IV PDIP sepakat memenangkan Ganjar sebagai presiden dalam Pilpres 2024. "Rakernas IV sepakat memenangkan Ganjar sebagai capres PDIP," ujar dia usai penutupan Rakernas IV PDIP di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Ahad, 1 Oktober 2023.

Djarot mengatakan sikap itu sekaligus menutup rumor yang memasangkan Ganjar dengan calon lain. Sebelumnya, banyak diisukan Ganjar akan menjadi cawapres Prabowo. "Artinya tidak mungkin, sekali lagi tidak mungkin, dan menutup kemungkinan sama sekali untuk diturunkan sebagai calon wakil presiden," kata dia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus