Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Jokowi Perintahkan Tito Pasang Lambang Garuda di Stempel Kepala Desa

Jokowi kaget dan baru tahu kalau stempel kepala desa tidak seperti stempel preside, gubernur atau bupati yang ada lambang Garuda Pancasila

30 Maret 2022 | 04.23 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian segera mengeluarkan instruksi untuk mengubah tampilan stempel kepala desa agar dibubuhi lambang negara, burung Garuda Pancasila. Permintaan itu disampaikan Jokowi setelah mendengar keluhan langsung dari para kepala desa soal tampilan stempel ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Itu memang lambang negara kita, kalau dipakai kepala desa wajar dan wajib toh," kata dia dalam acara Silahturahmi Nasional Desa oleh Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) di Istora Senayan, Jakarta, Selasa, 29 Maret 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Awalnya, Ketua Umum APDESI Surta Wijaya menyampaikan keluhan asosiasi langsung kepada Jokowi. Ia menyebut para kepala desa sudah habis miliran rupiah untuk maju di pemilihan. Dari jualan bebek, kambing, rumah, sampai tanah.

Akan tetapi, kata dia, kepala desa hanya dapat stempel tanpa lambang Garuda Pancasila yang dinilai lebih mirip stempel organisasi masyarakat alias ormas. Ia lantas membandingkan stempel kepala desa dengan stempel presiden, gubernur, bupati dan wali kota yang sudah menggunakan lambang tersebut.

Sehingga, kata dia, jangan salah kalau rakyat di desa tidak tahu Garuda Pancasila adalah lambang negara. Sebab, korespondensi di desa paling banyak menggunakan surat menyurat. "Sekarang banyak gak tau lambang kita burung garuda, tahunya stempelnya kayak ormas," kata dia.

Rupaya, Jokowi pun selama ini juga tak sadar dengan hal tersebut. "Saya terus terang baru tahu di depan, diberitahu Pak Surta, kaget juga saya. Terus apa gambarnya kalau enggak? hanya tulisan saja?" kata dia.

Jokowi pun lantas memberi perintah untuk mengubah tampilan stempel ini kepada Tito yang hadir di acara ini. Selain soal stempel, Jokowi juga menampung beberapa aspirasi lain dari kepala desa, yaitu seperti Surat Pertanggungjawaban atau SPJ.

Surta menyampaikan keluhan kepala desa soal rumitnya proses pembuatan SPJ. Jokowi pun menerima aspirasi ini dan meminta Tito segera mengurusnya dengan Kementerian Keuangan agar proses pembuatan dan pelaporan SPJ tak lagi ruwet.

"Nanti para kepala desa tidak ngecek jalan, tidak ngecek posyandu, tidak ngecek irigasi malah urus SPJ saja. Saya yang lihat SPJ saja pusing, apalagi yang melaksanakan," kata dia.

 

Fajar Pebrianto

Fajar Pebrianto

Meliput isu-isu hukum, korupsi, dan kriminal. Lulus dari Universitas Bakrie pada 2017. Sambil memimpin majalah kampus "Basmala", bergabung dengan Tempo sebagai wartawan magang pada 2015. Mengikuti Indo-Pacific Business Journalism and Training Forum 2019 di Thailand.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus