Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Jokowi Sebut Progres Kereta Cepat Jakarta Bandung Capai 88,8 Persen

Jokowi mendapat laporan kalau progres proyek kereta cepat Jakarta - Bandung sampai hari ini sudah mencapai 88,8 persen.

13 Oktober 2022 | 12.39 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali meninjau pengerjaan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang jadi salah satu proyek strategis nasional. Jokowi mendapat laporan kalau progres proyek sampai hari ini sudah mencapai 88,8 persen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Secara keseluruhan," kata kepala negara saat mendatangi Stasiun Kereta Cepat Tegalluar di kawasan infrastruktur PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) di Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis, 13 Oktober 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jokowi pun berharap proyek ini bisa membuat mobilitas orang dan barang bisa menjadi cepat dan meningkat. Sehingga, daya saing juga semakin kuat.

"Serta ada titik-titik pertumbuhan ekonomi baru, di Jakarta ada, di Bandung ada, di Kabupaten Bandung juga terjadi," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Sebelumnya, Jokowi juga sempat meninjau perkembangan proyek kereta cepat ini di Purwakarta, Jawa Barat pada Senin, 17 Januari 2022. Kala itu, Jokowi meninjau pembangunan pintu masuk tunnel 2 proyek kereta cepat yang tengah mengalami permasalahan teknis. 

"Berdasarkan laporan di lapangan dari Dirut KCIC dan Menteri Marinves, pembangunan terowongan ini berjalan lambat karena ada kendala jenis tanah yang dalam pengerjaannya diperlukan kehatian-hatian," kata Jokowi.

Uji coba kereta cepat akhir tahun ini

Saat itu, mantan Wali Kota Solo ini pun menyampaikan bahwa secara keseluruhan pembangunan infrastruktur kereta cepat mencapai 79,9 persen.

Jokowi menargetkan uji coba kereta cepat Jakarta-Bandung sudah bisa dilakukan pada akhir tahun ini dan pada Juni 2023 bisa mulai dioperasikan untuk umum. 

"Harapan kami dengan selesainya Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini akan mengurangi kemacetan baik di Jakarta maupun Bandung dan juga mempercepat mobilitas orang dan barang," ujar Jokowi.

Hari ini, Jokowi kembali menegaskan kalau proyek ini adalah kereta cepat pertama di kawasan ASEAN. Ia berharap kereta cepat ini melahirkan konektivitas antar negara dengan disambung ke pelabuhan hingga bandara.

"Entah nanti juga bisa disambungkan dengan kereta cepat seperti ini, dan itu sudah menjadi gagasan besar di ASEAN agar konektivitas antarnegara-negara ASEAN ini tersambung secepat-cepatnya," kata dia.

Kunjungan ke proyek kereta cepat ini dilakukan Jokowi sebelum agenda pertemuannya dengan Presiden Cina Xi Jinping. Kemarin, Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyebut Jokowi akan melakukan tes dinamis kereta cepat degan Xi pada Rabu, 16 November 2022.

"Bisa lah (uji coba dengan Xi)," kata dia saat ditemui di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Rabu, 12 Oktober 2022.

Rencana kegiatan Jokowi dan Xi ini bertepatan dengan pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 di Nusa Dua, Bali. Acara puncak G20 itu akan diikuti pemimpin dunia pada 15-16 November.

Selanjutnya: sejumlah masalah yang mendera..


Di sisi lain, kunjungan dilakukan Jokowi di tengah sejumlah masalah yang terus mendera proyek strategis nasional ini. Salah satunya karena ada perbedaan perhitungan pembengkakan biaya (cost overrun) antara Indonesia dan Cina, seperti yang dimuat laporan Koran Tempo edisi 11 Oktober 2022.

Sumber Tempo yang mengetahui persoalan ini mengatakan selisih perhitungan pembengkakan biaya antara Cina dan Indonesia-yang telah ditinjau Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)-cukup besar. Dokumen yang diperoleh Tempo mengkonfirmasi hal tersebut.

Dalam asersi BPKP, cost overrun mencapai US$1,449 miliar. Ini adalah hasil asersi yang dilaporkan BPKP kepada Komite Kereta Cepat. Sementara,cost overrun yang dihitung pihak Cina lebih rendah yaitu US$982 juta. Masalah ini pun berpotensi membuat penyelesaian proyek molor lagi dari target Juni 2023. 

Tak hanya itu, masalah lain muncul karena dua dari empat peserta lelang pengangkutan rangkaian kereta cepat melaporkan dugaan persekongkolan ke Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU).

"Kami sedang melakukan panggilan kepada pihak-pihak yang berkaitan dengan kejadian tersebut dan mencari alat bukti tambahan untuk bosa dilanjutkan ke tahap persidangan," kata Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama KPPU Deswin Nur.

Dalam laporan Koran Tempo pada 12 Oktober 2022, disebutkan bahwa sesuai laporan gugatan yang diterima KPPU, penyelenggar lelang (CRRC Sifang) dituding bersekongkol degan pemenang lelang. Mereka diduga melanggar Pasal 22 UU Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.

Baca: Jokowi Kunjungi Proyek Kereta Cepat di Tengah Masalah Tender dan Biaya Bengkak

Fajar Pebrianto

Fajar Pebrianto

Meliput isu-isu hukum, korupsi, dan kriminal. Lulus dari Universitas Bakrie pada 2017. Sambil memimpin majalah kampus "Basmala", bergabung dengan Tempo sebagai wartawan magang pada 2015. Mengikuti Indo-Pacific Business Journalism and Training Forum 2019 di Thailand.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus