Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi diisukan ingin bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri. Pihak PDIP dan Istana Negara kemudian menanggapi isu tersebut. Apa kata mereka?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya, tiga petinggi PDIP bercerita kepada Tempo, Jokowi berharap bisa berkoalisi dengan partai banteng dalam pemilihan presiden putaran kedua. Jokowi disinyalir ingin bertemu Megawati untuk membangun kekuatan bila Prabowo-Gibran melaju ke putaran kedua melawan Anies-Muhaimin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bekas Gubernur DKI Jakarta dan Wali Kota Solo itu disebut sedang menjajaki pengurus Dewan Pimpinan Pusat atau DPP PDIP untuk memediatori pertemuan dengan Megawati. Namun, permintaan Jokowi itu dikatakan belum diinformasikan ke Megawati dan akan disampaikan ketika Pemilu 2024 selesai.
Tanggapan PDIP
Politikus PDIP Andreas Hugo Pareira tidak membantah maupun membenarkan desus Jokowi belakangan telah meminta bertemu dengan Megawati. Meski demikian, Andreas menyebut pihaknya tidak mau terlalu mengurusi isu di luar pemenangan calon presiden dan calon wakil presiden Ganjar Pranowo-Mahfud Md di Pilpres 2024.
“Kami sedang dan lebih fokus memenangkan Ganjar-Mahfud daripada mengurusi isu-isu seperti ini,” kata Andreas saat dihubungi pada Sabtu, 20 Januari 2024.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal atau Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto membantah kabar yang menyebut ada permintaan pertemuan oleh Jokowi dengan Megawati dalam waktu dekat. “Tidak ada (permintaan pertemuan Jokowi dengan Megawati),” kata Hasto jelang debat cawapres di JCC, Senayan, Jakarta, Ahad, 21 Januari 2024.
Kendati demikian, Hasto mengaku rumah Ketua Umum PDIP akan selalu terbuka. Jokowi, kata dia, bisa berkunjung ke kediaman Megawati ditemani oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, maupun Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
“Sebenarnya kan rumah Ibu Mega kan selalu terbuka sejak dulu, enggak ada persoalan ya nanti kalo mau datang biar ditemani Bu Sri Mulyani dan Pak Basuki serta Pak Ahok,” kata dia.
Tanggapan Istana
Pihak Istana Negara juga membantah soal Presiden Jokowi telah meminta bertemu dengan Megawati untuk kembali bergandengan dalam pemilu 2024. “Itu sama sekali tidak benar,” kata Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana saat ditemui di Gedung Kementerian Sekretariat Negara, Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin, 22 Januari 2024.
Ari mengatakan narasi yang dikembangkan mengenai permintaan Jokowi untuk bertemu Megawati itu aneh. “Seolah-olah mendapatkan informasi dari internal PDIP dan dipersepsikan sebagai sebuah fakta. Tapi sesungguhnya hal itu tidak pernah terjadi. Tidak ada permintaan bertemu,” katanya.
Hubungan Jokowi-Megawati renggang
Hubungan Presiden Jokowi dengan Megawati dan PDIP santer dibicarakan usai putra sulungnya Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto. Tak hanya itu, menantunya Walikota Medan Bobby Nasution juga dipecat sebagai kader PDIP usai mendeklarasikan dukungan ke Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
Selain itu, putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep, yang didapuk menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia atau PSI menambah ketegangan hubungannya dengan Megawati dan PDIP. Teranyar, Jokowi tidak menghadiri Hari Ulang Tahun ke-51 PDIP pada 10 Januari lalu. Ketika itu, Ari Dwipayana memastikan Jokowi mengunjungi beberapa negara Asia Tenggara.
“Kalau ada kunjungan ke luar negeri mungkin tidak hadir HUT PDIP,” kata Ari ditemui di Gedung Kementerian Sekretariat Negara pada Jumat, 5 Januari 2024.
HENDRIK KHOIRUL MUHID | DANIEL A. FAJRI | ADIL AL HASAN | MAJALAH TEMPO
Pilihan Editor: Jokowi Minta Politikus PDIP untuk Dimediasi Bertemu Megawati