Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Kasus-kasus Quick Count dan Real Count di Pemilu Maupun Pilkada Sejak 2014

Pilkada Sulawesi Selatan 2018 memperlihatkan perbedaan antara hasil quick count dan real count.

2 Desember 2024 | 11.53 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam setiap pemilihan umum (pemilu) maupun pilkada di Indonesia, hasil quick count sering kali menjadi sorotan, terutama ketika hasilnya tidak sesuai dengan perhitungan resmi real count yang diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Fenomena ini memunculkan kontroversi dan ketegangan di masyarakat, baik terkait metode yang digunakan dalam quick count maupun klaim kemenangan dari pihak tertentu. Berikut adalah beberapa contoh kasus di mana hasil quick count menunjukkan pemenang yang berbeda dengan hasil akhir real count.

 1. Pemilu Presiden 2014
Pada Pemilu Presiden 2014, meskipun hasil quick count dari hampir seluruh lembaga survei menyatakan Joko Widodo (Jokowi) unggul atas Prabowo Subianto, Prabowo dengan tegas mengklaim dirinya sebagai pemenang berdasarkan perhitungan internal timnya. Meskipun hasil quick count yang dikeluarkan oleh lembaga survei memperlihatkan Jokowi menang, perbedaan ini memicu ketegangan di antara kedua kubu dan berlanjut dengan pengaduan ke Mahkamah Konstitusi. Namun, setelah proses verifikasi dan penghitungan suara resmi, KPU mengesahkan kemenangan Jokowi dengan perolehan suara mayoritas.

 2. Pemilu Presiden 2019
Pada Pemilu Presiden 2019, meskipun hasil quick count menunjukkan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul, kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengklaim bahwa mereka memenangi pemilu berdasarkan penghitungan internal. Klaim ini menyebabkan keraguan di kalangan pendukung, dan perbedaan antara quick count dan real count kembali memunculkan spekulasi di media. Namun, hasil resmi dari KPU mengonfirmasi kemenangan Jokowi-Ma'ruf dengan suara mayoritas. Ketegangan ini juga memunculkan protes yang akhirnya berujung pada demonstrasi di beberapa kota besar.

 3. Pilkada DKI Jakarta 2017
Pada Pilkada DKI Jakarta 2017, quick count putaran pertama menunjukkan bahwa pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat unggul, namun tidak cukup untuk memenangkan satu putaran. Di putaran kedua, hasil quick count dan real count menunjukkan kemenangan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Namun, meskipun hasil quick count sudah mengindikasikan kemenangan Anies, beberapa klaim kemenangan oleh tim Ahok sempat memperkeruh situasi, mengingat ketidaksesuaian dengan hasil perhitungan resmi dari KPU.

 4. Pilkada Sulawesi Selatan 2018
Pilkada Sulawesi Selatan 2018 memperlihatkan perbedaan antara quick count dan real count. Beberapa lembaga survei menunjukkan bahwa pasangan Nurdin Halid-Aziz Qahhar unggul, namun hasil perhitungan resmi dari KPU akhirnya menetapkan pasangan Nurdin Abdullah-Andi Sudirman sebagai pemenang. Perbedaan ini memicu pertanyaan tentang representasi sampel dalam quick count dan apakah hasil survei tersebut benar-benar mencerminkan suara seluruh pemilih di daerah tersebut.

 5. Pilkada Jawa Timur 2018
Pilkada Jawa Timur 2018 juga memperlihatkan ketegangan antara quick count dan real count. Hasil quick count menunjukkan bahwa pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak unggul, tetapi ada beberapa laporan yang meragukan akurasi hasil quick count. Namun, real count yang dilakukan oleh KPU akhirnya mengonfirmasi kemenangan Khofifah-Emil. Meskipun demikian, klaim yang berbeda sempat menimbulkan keraguan di kalangan pendukung pesaing mereka, Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Puti Guntur.

MICHELLE GABRIELA | HENDRIK KHOIRUL MUHID | DIDIT HARIYADI | ANTARA
Pilihan editor: Mayoritas Jagoan Jokowi di Pilkada 2024 Serentak Unggul Suara, Efek Turun Gunung Saja?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus