Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sinyal perombakan atau reshuffle kabinet Presiden Prabowo Subianto muncul ke permukaan di sekitar 100 hari pertama usia pemerintahan. Para menteri dari Partai Gerindra, partai Prabowo sendiri, cenderung irit bicara ketika ditanya tentang hal tersebut.
Tiga dari enam menteri Gerindra ditemui oleh wartawan di puncak acara hari ulang tahun (HUT) Gerindra ke-17 tahun, yang digelar di kompleks MPR/DPR/DPD, Jakarta Pusat, pada Kamis, 6 Februari 2025. Mereka adalah Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Luar Negeri Sugiono, serta Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait.
Mensesneg Prasetyo menepis kabar akan adanya reshuffle di kabinet Prabowo. “Reshuffle apa, enggak ada reshuffle,” kata dia, sambil berjalan cepat untuk keluar dari gedung parlemen. Ia juga menyangkal adanya menteri yang tidak sejalan dengan kabinet. “Enggak ada, belum, belum. Masih lagi kerja.”
Sementara itu, Menlu Sugiono mengaku tidak tahu-menahu perihal kabar reshuffle. “Saya belum tahu malah,” ujarnya. Senada dengan Prasetyo, ia mengeklaim tidak tahu tentang adanya menteri yang tidak sejalan dengan kabinet. Omongan itu awalnya datang dari Ketua Harian DPP Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad. “Tanya sama Bang Dasco, saya belum pernah dengar,” kata Sugiono.
Menteri PKP Maruarar, akrab dipanggil Ara, berbicara sedikit lebih banyak tentang isu reshuffle. Ara mengatakan para menteri di kabinet Prabowo harus siap menghadapi kemungkinan tersebut. Ia menegaskan perihal reshuffle merupakan kewenangan presiden.
“Tentunya para menteri harus siap. Siapa pun yang direshuffle oleh presiden harus siap,” kata Ara kepada awak media.
Ara mengatakan reshuffle merupakan hak prerogatif Prabowo sebagai presiden. “Jadi tentunya presiden memiliki hak sesuai dengan konstitusi yang harus dihormati,” ucapnya. “Itu adalah kewenangan penuh presiden.”
Sebelumnya Prabowo buka suara soal sinyal reshuffle usai 100 hari masa kerja kabinetnya. Dirinya mengungkap akan menyingkirkan pembantunya yang tidak mau benar-benar bekerja untuk rakyat.
“Yang tidak mau bekerja benar-benar untuk rakyat, ya saya akan singkirkan,” ujar Prabowo kepada awak media di puncak acara Hari Lahir Nahdlatul Ulama atau Harlah NU ke-102 yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, Rabu, 5 Februari 2025.
Dasco selaku pimpinan Partai Gerindra mengaku mendengar bahwa ada menteri yang masih kurang seirama dalam melaksanakan kinerjanya.
Namun dia pun belum mengetahui secara persis sosok menteri yang dimaksud. Dia pun mengatakan bahwa Prabowo ingin berbuat kebaikan untuk kesejahteraan rakyat dengan menunaikan janji kampanyenya dan visi Asta Cita.
“Nah memang saya ada dengar keluhan sedikit-sedikit tentang masih ada yang kemudian kurang seirama. Nah apakah itu yang dimaksud, nanti kita akan lihat seperti apa,” kata Ketua Harian DPP Partai Gerindra itu di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis, 6 Februari 2025, dikutip dari Antara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hendrik Yaputra berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pilihan Editor: Tanggapi Sinyal Reshuffle Kabinet Prabowo, Sekjen Minta Menteri Gerindra Kerja Keras