Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Ke arah delapan jalur

Pidato presiden soeharto mengenai masa 5 th pelita iii, ketika menyerahkan rapbn 1979/1980 pada dpr. beliau menjelaskan mengenai strategi dasar dan sasaran dalam pelita iii ada 8 jalur. (nas)

13 Januari 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PRIHATIN. Rupanya ini pesan yang ingin disampaikan Presiden Soeharto mengenai masa 5 tahun mendatang dalam Pelita III yang akan dimulai April depan. "Kita harus terus meyingsingkan lengan baju dan tetap mengeratkan ikat pinggang. Kita harus melanjutkan kerja keras dan tekun, serta hidup berhemat dan prihatin, untuk memproduksi lebih besar dan berkemampuan yang lebih meningkat untuk meningkatkan kesejahteraan bersama," kata Presiden Senin pagi lalu ketika meyerahkan RAPBN 1979/1980 pada PR. dihadiri 398 anggota, selama 2« jam Presiden membaca keterangan pemerinlah setebal 63 halaman yang menguraikan garis dasar Pelita III. Sesuai GBHN, dalam Repelita III prioritas pembangunan tetap diletakkan pada pembangunan ekonomi. Titik berat tetap dicurahkan pada sektor pertanian, dengan peningkalan pada sektor industri untuk membuat struktur ekonomi yang seimbang antara pertanian dan industri. Agaknya untuk menghilangkan salah harapan, lagi-lagi Presiden menjelaskan: tidak berarti dalam Pelita III akan tiba wujud masyarakat berkeadilan sosial yang dicitakan. "Landasan masyarakat yang adil makmur -- sekali lagi hanya landasannya --baru akan dapat kita wujudkan setelah kita melaksanakan 5 kali Repelita," tegas Soeharto. Seperti biasa, bahasa yang dipakai Presiden datar, tidak ada janji yang muluk, kata yang berbunga. "Pemerintah tidak mengharap yang bukan-bukan dan tidak menuntut yang tidak-tidak dari masyarakat. Pemerintah mengajak selurul lapisan masyarakat untuk bekerja keras di bidang masing-masing, karena kunci berhasilnya pembangunan itu tidak lain adalah kerja keras kita masing-masing tanpa kecuali." Tepuk Tangan Satu dasawarsa pelaksanaan pembangunan sudah dilampaui, tapi disadari tujuan yang ingin dicapai masih jauh. Salah satu hambatan, menurut Presiden yang juga berulangkali dikatakan adalah "sikap hidup yang tidak sesuai dengan tantangan dan tuntutan pembangunan," seperti gaya hidup yang berlebih-lebihan dan konsumtif serta keinginan mengejar untung tanpa memperhatikan kepentingan orang banyak. Dua kali pidato Presiden ini mendapat tepuk tangan. Yang panjang tentu saja selesai pembacaan pidato. Yang pertama waktu ia mengatakan "Pemerintah bermaksud memberikan gaji bulan ke-13 bagi pegawai negeri" setelah sebelumnya kel!uhan kecewa disuarakan waktu dikatakan tidak akan ada kenaikan gaji pegawai pada tahun anggaran 1979/1980. Beberapa strategi dasar dan sasaran yang ingin dicapai dalam Pelita III adalah:  Pembangunan ekonomi sosial tetap akan bertumpu pada Trilogi Pembangunan, artinya terus maju dengan menjaga keserasian pemerataan, pertumbuhan dan stabilitas.  Pembangunan bidang pertanian dilanjutkan dengan sasaran meningkatkan produksi pangan, memperbesar ekspor memperbaiki penghasilan petani dan mendukung pembangunan industri. Produksi beras akan ditingkatkan dari 17,5 juta ton (1978) menjadi 20,6 juta ton (1983) hingga laju pertumbuhan produksi beras akan dua kali lebih cepat dari laju pertumbuhan penduduk. Sedang produksi bahan pangan lain akan ditingkatkan antara 4% sampai 7%.  Pembangunan industri akan disehatkan dan ditingkatkan dengan mengutamakan industri yang mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi dan barang jadi. Arahnya pada pengembangan industri sedang dan kecil yang sifatnya padat karya. Sasaran pertumbuhan sektor industri sekitar 11% setahun.  Akan dilanjutkan usaha diversifikasi sektor penambangan. Produksi minyak bumi dalam tahun I Repelita III akan mencapai 581 juta barrel dan pada tahun terakhir (1983) diharapkan akan mencapai 668 juta barrel. Produksi batubara pada kurun yang sama akan meningkat dari 470 ribu ton menjadi 1.255 ribu ton. Proyek Asahan yang akan mulai berproduksi 1982/1983 akan menghasilkan 240 ribu ton aluminium yang akan naik menjadi 540 ribu ton pada 1983/1984.  Dalam rangka delapan jalur pemerataan di samping pangan perhatian akan dipusatkan pada usaha mencukupi sandang dan perumahan rakyat. Pada 1983 diharapkan tercapai produksi sandang sebanyak 2,5 milyar atau rata-rata tersedia 16 meter sandang untuk tiap penduduk sedang kebutuhan diperkirakan hanya akan sebesar 2,2 milyar atau 14 meter tiap orang. Melalui Perumnas dalam 5 tahun mendatang akan dibangun 120 ribu rumah sederhana dan rumah inti. Selain itu melalui Bank Tabungan Negara akan dibangun sekitar 30 ribu perumahan rakyat.  Diharapkan dalam Pelita III akan dapat dimulai pelaksanaan kewajiban belajar karena dalam 5 tahun mendatang semua anak usia 7-12 tahun akan dapat tertampung di Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Pada 1984 harus disediakan kesempatan belajar bagi 26 juta anak untuk pendidikan dasar. SLP pada waktu itu diharapkan akan dapat menampung 85% lulusan SD sedang SLA akan dapat menampung 81% lulusan SLP.  Selama Pelita III akan ditransmigrasikan 500 ribu kepala keluarga dan untuk itu akan dibuka 250 daerah pemukiman baru di luar Jawa. Berbagai kegiatan pembangunan diharapkan paling sedikit menyerap 6,4 juta tenaga kerja baru. Kredit dan bantuan pemasaran bagi golongan ekonomi lemah akan diteruskan, demikian juga koperasi akan diperkuat dan diperluas peranannya.  Pengadilan administrasi akan dibentuk untuk menampung dan menyelesaikan perkara pelanggaran pejabat pemerintah, sekaligus untuk menjamin kepastian hukum bagi pegawai negeri. Tertib hukum akan ditingkatkan dan perhatian khusus akan diberikan berupa bantuan hukum bagi mereka yang tidak mampu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus