PRIHATIN. Rupanya ini pesan yang ingin disampaikan Presiden
Soeharto mengenai masa 5 tahun mendatang dalam Pelita III yang
akan dimulai April depan. "Kita harus terus meyingsingkan lengan
baju dan tetap mengeratkan ikat pinggang. Kita harus melanjutkan
kerja keras dan tekun, serta hidup berhemat dan prihatin, untuk
memproduksi lebih besar dan berkemampuan yang lebih meningkat
untuk meningkatkan kesejahteraan bersama," kata Presiden Senin
pagi lalu ketika meyerahkan RAPBN 1979/1980 pada PR.
dihadiri 398 anggota, selama 2« jam Presiden membaca keterangan
pemerinlah setebal 63 halaman yang menguraikan garis dasar
Pelita III. Sesuai GBHN, dalam Repelita III prioritas
pembangunan tetap diletakkan pada pembangunan ekonomi. Titik
berat tetap dicurahkan pada sektor pertanian, dengan peningkalan
pada sektor industri untuk membuat struktur ekonomi yang
seimbang antara pertanian dan industri.
Agaknya untuk menghilangkan salah harapan, lagi-lagi Presiden
menjelaskan: tidak berarti dalam Pelita III akan tiba wujud
masyarakat berkeadilan sosial yang dicitakan. "Landasan
masyarakat yang adil makmur -- sekali lagi hanya landasannya
--baru akan dapat kita wujudkan setelah kita melaksanakan 5 kali
Repelita," tegas Soeharto.
Seperti biasa, bahasa yang dipakai Presiden datar, tidak ada
janji yang muluk, kata yang berbunga. "Pemerintah tidak
mengharap yang bukan-bukan dan tidak menuntut yang tidak-tidak
dari masyarakat. Pemerintah mengajak selurul lapisan masyarakat
untuk bekerja keras di bidang masing-masing, karena kunci
berhasilnya pembangunan itu tidak lain adalah kerja keras kita
masing-masing tanpa kecuali."
Tepuk Tangan
Satu dasawarsa pelaksanaan pembangunan sudah dilampaui, tapi
disadari tujuan yang ingin dicapai masih jauh. Salah satu
hambatan, menurut Presiden yang juga berulangkali dikatakan
adalah "sikap hidup yang tidak sesuai dengan tantangan dan
tuntutan pembangunan," seperti gaya hidup yang berlebih-lebihan
dan konsumtif serta keinginan mengejar untung tanpa
memperhatikan kepentingan orang banyak.
Dua kali pidato Presiden ini mendapat tepuk tangan. Yang panjang
tentu saja selesai pembacaan pidato. Yang pertama waktu ia
mengatakan "Pemerintah bermaksud memberikan gaji bulan ke-13
bagi pegawai negeri" setelah sebelumnya kel!uhan kecewa
disuarakan waktu dikatakan tidak akan ada kenaikan gaji pegawai
pada tahun anggaran 1979/1980.
Beberapa strategi dasar dan sasaran yang ingin dicapai dalam
Pelita III adalah:
Pembangunan ekonomi sosial tetap akan bertumpu pada Trilogi
Pembangunan, artinya terus maju dengan menjaga keserasian
pemerataan, pertumbuhan dan stabilitas.
Pembangunan bidang pertanian dilanjutkan dengan sasaran
meningkatkan produksi pangan, memperbesar ekspor memperbaiki
penghasilan petani dan mendukung pembangunan industri. Produksi
beras akan ditingkatkan dari 17,5 juta ton (1978) menjadi 20,6
juta ton (1983) hingga laju pertumbuhan produksi beras akan dua
kali lebih cepat dari laju pertumbuhan penduduk. Sedang produksi
bahan pangan lain akan ditingkatkan antara 4% sampai 7%.
Pembangunan industri akan disehatkan dan ditingkatkan dengan
mengutamakan industri yang mengolah bahan mentah menjadi barang
setengah jadi dan barang jadi. Arahnya pada pengembangan
industri sedang dan kecil yang sifatnya padat karya. Sasaran
pertumbuhan sektor industri sekitar 11% setahun.
Akan dilanjutkan usaha diversifikasi sektor penambangan.
Produksi minyak bumi dalam tahun I Repelita III akan mencapai
581 juta barrel dan pada tahun terakhir (1983) diharapkan akan
mencapai 668 juta barrel. Produksi batubara pada kurun yang sama
akan meningkat dari 470 ribu ton menjadi 1.255 ribu ton. Proyek
Asahan yang akan mulai berproduksi 1982/1983 akan menghasilkan
240 ribu ton aluminium yang akan naik menjadi 540 ribu ton pada
1983/1984.
Dalam rangka delapan jalur pemerataan di samping pangan
perhatian akan dipusatkan pada usaha mencukupi sandang dan
perumahan rakyat. Pada 1983 diharapkan tercapai produksi sandang
sebanyak 2,5 milyar atau rata-rata tersedia 16 meter sandang
untuk tiap penduduk sedang kebutuhan diperkirakan hanya akan
sebesar 2,2 milyar atau 14 meter tiap orang. Melalui Perumnas
dalam 5 tahun mendatang akan dibangun 120 ribu rumah sederhana
dan rumah inti. Selain itu melalui Bank Tabungan Negara akan
dibangun sekitar 30 ribu perumahan rakyat.
Diharapkan dalam Pelita III akan dapat dimulai pelaksanaan
kewajiban belajar karena dalam 5 tahun mendatang semua anak usia
7-12 tahun akan dapat tertampung di Sekolah Dasar dan Madrasah
Ibtidaiyah. Pada 1984 harus disediakan kesempatan belajar bagi
26 juta anak untuk pendidikan dasar. SLP pada waktu itu
diharapkan akan dapat menampung 85% lulusan SD sedang SLA akan
dapat menampung 81% lulusan SLP.
Selama Pelita III akan ditransmigrasikan 500 ribu kepala
keluarga dan untuk itu akan dibuka 250 daerah pemukiman baru di
luar Jawa. Berbagai kegiatan pembangunan diharapkan paling
sedikit menyerap 6,4 juta tenaga kerja baru. Kredit dan bantuan
pemasaran bagi golongan ekonomi lemah akan diteruskan, demikian
juga koperasi akan diperkuat dan diperluas peranannya.
Pengadilan administrasi akan dibentuk untuk menampung dan
menyelesaikan perkara pelanggaran pejabat pemerintah, sekaligus
untuk menjamin kepastian hukum bagi pegawai negeri. Tertib hukum
akan ditingkatkan dan perhatian khusus akan diberikan berupa
bantuan hukum bagi mereka yang tidak mampu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini