Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

politik

Ketika Koalisi Indonesia Maju Bali Ingin Kemenangan Prabowo-Gibran Berlanjut di Pilkada 2024

Gerindra Bali mengakui butuh perjuangan pada Pilkada 2024 seperti halnya saat Prabowo-Gibran menang di Pilpres.

3 Juni 2024 | 09.55 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju atau KIM Bali menginginkan kemenangan pasangan Prabowo Subianto-Gibran  Rakabuming Raka pada Pilpres 2024 dapat berlanjut di Pilkada 2024 di seluruh Provinsi Bali.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Bali, Made Muliawan Arya, mengatakan koalisi tersebut harus dikuatkan lagi untuk mencapai kemenangan jilid dua mereka.

“Kemenangan Prabowo-Gibran adalah istimewa, mencetak sejarah di Bali karena selama ini belum pernah kami menang melawan saudara kami warna merah, tapi ini awal perjuangan sebentar lagi November perjuangan lagi pilkada,” kata dia pada acara Malam Apresiasi Prabowo-Gibran Bali di Denpasar, Sabtu malam, 1 Juni 2024.

Untuk mencapai kemenangan dalam Pilkada Serentak 2024, KIM Bali yang saat ini terdiri dari 11 partai politik bertanya langsung kepada relawan saat Pilpres 2024 yang turut hadir pada acara tersebut.

“Siap tidak untuk pilkada? Relawan Prabowo-Gibran siap tidak? Atau mau beralih? Relawan dulu dipastikan, karena kalau KIM kan sudah pasti, relawan siap ya satu komando bersama KIM?” ucap De Gadjah sapaan akrab Made Muliawan Arya di atas panggung.

De Gadjah mengakui kemenangan Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024 bukan hal mudah, sehingga dibutuhkan perjuangan juga pada pemilihan kepala daerah nanti.

“Perjuangan kita dimudahkan daripada tahun 2009, 2014, dan 2019 yang masih saja delapan persen, tapi sekarang semua mendukung dan koalisi solid,” ujarnya.

Menurut dia, masih banyak yang tak menyangka atas kemenangan Prabowo-Gibran, bahkan awalnya saat masa kampanye, Prabowo disarankan tidak datang ke Bali karena Pulau Dewata itu didominasi kekuatan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Namun melihat dukungan yang besar melalui rangkaian kegiatan kampanye oleh Tim Kampanye Daerah (TKD) KIM Bali, Prabowo akhirnya datang dan menyapa masyarakat.

Pada Pilkada 2024, De Gadjah juga menginginkan relawan dan KIM Bali berusaha optimal, apalagi saat ini rekomendasi pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Bali, yaitu Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra dan Made Muliawan Arya atau Mantra-Mulia, sudah dipastikan dan kerja mereka akan berlanjut untuk mencari kandidat pasangan bakal calon di kabupaten/kota di Bali.

Selanjutnya, Mantra-Mulia akan bertemu Pratikno dan Prabowo....

Adapun Mantra-Mulia dijadwalkan menghadap Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto pada pekan depan setelah mendapatkan rekomendasi maju pada pemilihan gubernur dan wakil gubernur Bali pada Sabtu, 1 Juni 2024.

“Pekan depan kami dipanggil ke pusat untuk bertemu Pak Pratikno (Menteri Sekretaris Negara) dan juga diagendakan bertemu Pak Prabowo,” kata dia.

“Ini final sudah disampaikan via zoom, semua koalisi akan mengeluarkan rekomendasi. Ini instruksi Pak Jokowi dan Prabowo,” ujarnya pada acara Malam Apresiasi Prabowo-Gibran di Denpasar.

De Gadjah menyampaikan paket Mantra-Mulia adalah pilihan langsung Presiden Jokowi dan presiden terpilih Prabowo Subianto. Bahkan nama Rai Mantra yang merupakan pesaing Wayan Koster dalam Pilgub Bali 2018 ditunjuk sebelum De Gadjah menyerahkan dua nama lainnya.

“Saya sebenarnya mengajukan tiga nama, Rai Mantra, Pj Gubernur Sang Made, dan Wayan Koster, tapi sebelum saya mengajukan nama, ditanya Rai Mantra itu siapa, ya saya jelaskan dan disampaikan bahwa Pak Jokowi minta ini,” tuturnya.

Dia mengaku awalnya belum siap jika diusung sebagai wakil gubernur, tetapi menurutnya demi membangun Pulau Dewata dan sudah menjadi amanah pimpinan, maka dia mau maju pada Pilkada 2024. Perihal Rai Mantra yang tidak pernah muncul setelah namanya disorot, De Gadjah mengatakan tak ada masalah dengan keduanya, bahkan Rai Mantra mengaku sudah siap jika mendapat arahan.

“Ya, beliau kan sederhana, tidak mau mendahului sebelum dipanggil ke pusat, tapi komunikasi kami baik, berkenan dia tapi harus digaransi dengan dipanggil pimpinan dan diberikan wejangan atau arahan,” kata dia.

Pilihan editor: Respons PBNU Soal Polemik Salam Lintas Agama

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus