Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Kisah Perjuangan Rafael Meraih Medali dalam Olimpiade Matematika 2023 di Jepang

Membawa pulang medali perak, diakui Rafael tidaklah semudah membalik telapak tangan. Ia berjuang untuk belajar

20 Juli 2023 | 11.36 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Bagi Rafael Kristoforus Yanto, siswa SMAK Penabur Gading Serpong, matematika adalah mata pelajaran favoritnya sejak kecil. Kecintaannya dengan matematika terbukti dari keberhasilannya meraih medali perak pada ajang the 64th International Mathematical Olympiad (IMO) yang digelar di Chiba, Jepang pada 2 - 13 Juli 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Membawa pulang medali perak, diakui Rafael tidaklah semudah membalik telapak tangan. Ia berjuang untuk belajar dan mengikuti berbagai kompetisi sejak SD, salah satunya Olimpiade Sains Nasional (OSN) jenjang SD.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kerja keras, dukungan dari guru dan pembina membuat kemampuan saya di bidang matematika semakin hari terus meningkat, sehingga dapat terus mengikuti OSN di jenjang SMP dan SMA, bahkan sampai  tingkat olimpiade internasional,” cerita Rafael dari keterang resminya pada Kamis, 20 Juli 2023.

Pada IMO 2023, Rafael bersama lima temannya yang tergabung dalam tim Indonesia telah mengikuti berbagai rangkaian seleksi yang panjang untuk dapat mencapai prestasi. Mulai dari seleksi tingkat sekolah, OSN, hingga akhirnya melalui tiga tahap pelatihan nasional.

IMO 2023 berlangsung selama dua hari untuk pengerjaan soal, pada masing-masing hari peserta mengerjakan tiga soal berbentuk uraian yang harus diselesaikan dalam kurun waktu 4,5 jam. “Meskipun jumlah soal sedikit, tes ini sama sekali tidak mudah karena merupakan jenis soal baru yang membutuhkan pemahaman dan kreativitas tinggi dalam mengerjakannya.” tutur Rafael.

Ia bersyukur karena sudah berlatih berbagai jenis soal secara rutin, sehingga mampu berinovasi dalam memecahkan soal yang disajikan.

Butuh Waktu 6 Bulan untuk Persiapan Olimpiade

Rafael giat berlatih menggunakan soal-soal lomba dari berbagai sumber di internet. Butuh waktu enam bulan bagi Rafael untuk mempersiapan olimpiade matematika.

“Persiapan saya untuk IMO sendiri sekitar enam bulan, tapi perjalanan saya pada IMO 2023 sudah dimulai sejak awal, yakni ketika saya pertama kali tertarik mengikuti olimpiade matematika,” ujar Rafael.

Selama mempersiapkan diri banyak tantangan yang dihadapi Rafael, salah satunya tidak mampu menjawab soal. Namun, Rafel menanggapi hal tersebut dengan bijaksana, “Ini sangat umum terjadi bahkan bagi teman-teman peserta olimpiade yang paling berpengalaman. Cara mengatasinya adalah tidak usah panik dan kerjakan sedikit demi sedikit,” tuturnya.

Selain sibuk belajar dan mempersiapkan diri mengikuti olimpiade, pada waktu luang Rafael juga sama seperti siswa lainnya. Ia memilih untuk rileks dengan mendengarkan musik, menonton YouTube, bermain valorant, piano, dan belajar coding sebagai hobi.

Rafael pun pernah ditunjuk sebagai ketua panitia lomba Brilliant Competition ke-13 yang diselenggarakan sekolah, “Pengetahuan mengenai berbagai lomba cukup membantu dalam kegiatan ini dan memberikan pengalaman berharga bagi saya. Di samping itu, saya turut aktif di ekstrakurikuler programming dan kolintang.” ujar Rafael.

Pesan Agar Matematika Bisa Menyenangkan 

Rafael berpesan untuk siswa yang lain agar tetap semangat dalam belajar matematika. Menurut dia,  jika ada yang tidak menyukai pelajaran tersebut, hal itu terkait cara pengajaran ataupun belajar yang kurang menarik, sehingga membuat mudah jenuh dan sulit memahami materi.

"Belajar matematika bisa dilakukan di luar jam sekolah bisa dengan menonton YouTube. Belajar matematika tujuannya bukan hanya sekedar menghafalkan rumus dan mendapatkan nilai bagus di sekolah, tetapi untuk mengasah kemampuan problem solving," jelas Rafael. “Jadi, pelajarilah matematika dengan bebas dan gunakan imajinasimu maka matematika bukan lagi sesuatu yang ditakuti, tetapi sesuatu yang dikagumi.” 

IMO merupakan olimpiade sains internasional tertua di dunia  yang dilaksanakan setiap tahunnya untuk siswa SMA. IMO pertama kali diselenggarakan pada 1959 di Rumania. Pada the 64th International Mathematical Olympiad (IMO) diikuti 112 negara dengan jumlah peserta lebih dari 600 siswa SMA.

Devy Ernis

Devy Ernis

Bergabung dengan Tempo sejak April 2014, kini staf redaksi di Desk Nasional majalah Tempo. Memimpin proyek edisi khusus perempuan berjudul "Momen Eureka! Perempuan Penemu" yang meraih penghargaan Piala Presiden 2019 dan bagian dari tim penulis artikel "Hanya Api Semata Api" yang memenangi Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2020. Alumni Sastra Indonesia Universitas Padjajaran.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus