Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dua pahlawan nasional Ki Hadjar Dewantara dan Kiai Haji Ahmad Dahlan memiliki kisah unik yang menarik untuk dicermati. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhajir Effendy menuturkan bapak pendidikan Indonesia dan pendiri organisasi Muhammadyah itu bak pinang dibelah dua.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“KH Ahmad Dahlan itu anggota Taman Siswa yang didirikan Ki Hadjar, sebaliknya Ki Hadjar juga anggota Muhammadyah yang dibuat KH Ahmad Dahlan," kata Muhadjir di sela membuka pameran Pekan Pendidikan yang diselenggarakan Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, Sabtu 21 April 2018, sore.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Muhadjir menuturkan, selain sebagai tokoh pelopor pendidikan, Ki Hadjar merupakan sosok yang sangat rendah hati dan menghargai KH Ahmad Dahlan sebagai ulama terkemuka saat itu. “Ki Hadjar Dewantara ini sebenarnya seorang alim, bahkan juga seorang ulama juga."
Muhadjir menceritakan, suatu saat, KH Ahmad Dahlan ingin memberi gelar kiai kepada Ki Hadjar Dewantara. Namun keinginan itu ditolak secara halus oleh Ki Hadjar, “Kulo mboten usah kiai, cukup ki kemawon Pak Kiai,” Muhadjir menirukan.
“Jadi sebenarnya nama Ki pada Ki Hadjar Dewantara itu singkatan dari Kiai juga, itu sikap tawadhu-nya Beliau. Ini yang mungkin belum banyak diketahui.”
Muhadjir membuka pemarian Pekan Pendidikan dalam menyambut Hari Pendidikan Nasional yang diperingati pada tanggal 2 Mei 2018. Pameran selama sepekan pada 21-27 April 2018 itu melibatkan sedikitnya 10 Unit Pelaksana Tugas DIY di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Mulai dari Balai Arkeologi hingga Balai Pelestarian Nilai Budaya.
Pameran pendidikan, bazar buku murah, ngobrol publik bareng komunitas pendidikan, hingga pemutaran film dan pagelaran seni menjadi agenda utama selama tujuh hari penyelenggaraan.
PRIBADI WICAKSONO