Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Masa kampanye dipersingkat dengan alasan mencegah polarisasi di masyarakat dan pandemi Covid-19.
Awalnya KPU mengusulkan masa kampanye Pemilu 2024 selama 120 hari.
KPU memastikan bisa menyediakan dan mendistribusikan logistik Pemilu 2024 selama 90 hari.
JAKARTA – Komisi Pemilihan Umum memilih ikut usul pemerintah mengenai durasi masa kampanye Pemilu 2024. Setelah bertemu dengan Presiden Joko Widodo, KPU akhirnya memutuskan masa kampanye Pemilu 2024 akan berlangsung selama 90 hari atau lebih singkat dari usul KPU.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Komisioner KPU, Idham Holik, mengatakan keputusan masa kampanye selama 90 hari tersebut sudah melalui kajian dari pemilu terdahulu. "Kajian ini sudah mempertimbangkan berbagai aspek," kata dia saat dihubungi Tempo, Senin, 30 Mei 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Idham menjelaskan, KPU mulai mengkajinya seusai rapat konsinyering bersama Dewan Perwakilan Rakyat dan Kementerian Dalam Negeri. Hasil keputusan rapat bersama itu yang meminta KPU mengkaji durasi masa kampanye yang ideal.
Di samping itu, kata Idham, KPU juga mendengarkan masukan dari berbagai pihak terkait dengan status pandemi Covid-19 yang belum dicabut oleh pemerintah. "Tentu hal itu menjadi pertimbangan kami melakukan kajian waktu ideal agar memastikan penyelenggaraan pemilu berjalan lancar dan tidak ada hal yang tak diinginkan," ujar Idham.
Kemarin siang, KPU bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta Pusat. Seusai pertemuan itu, KPU memutuskan masa kampanye Pemilu 2024 selama 90 hari. Keputusan ini sejalan dengan usul pemerintah. Adapun KPU awalnya menghendaki masa kampanye selama 120 hari dengan mempertimbangkan pengadaan dan distribusi logistik.
Dengan adanya keputusan itu, kampanye pemilu akan dimulai pada pertengahan November 2023. Sebab, pencoblosan pemilihan anggota legislatif maupun pemilihan presiden 2024 akan berlangsung pada 14 Februari 2024.
Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengatakan durasi kampanye yang jauh lebih singkat ini menimbang potensi polarisasi di tengah masyarakat. Ia mengaku KPU juga sudah mempertimbangkan kecukupan waktu untuk menyediakan dan mengelola logistik, dari pengadaan, produksi, sampai distribusi ke tempat pemungutan suara.
"Presiden berpesan, kegiatan kampanye ini dilakukan dengan efisien dan efektif agar bisa mengedukasi masyarakat dalam memperkenalkan siapa peserta pemilu dan apa visi-misinya dalam durasi waktu tidak terlalu panjang," kata Hasyim di kantornya setelah bertemu dengan Jokowi.
Masa kampanye Pemilu 2024 ini lebih singkat dibanding pemilu terdahulu. Masa kampanye pada Pemilu 2019 selama hampir 7 bulan dan pada 2014 selama 15 bulan.
Petugas merapikan masker yang dipasang pada diorama suasana pemungutan suara di TPS saat pemilu, di Kantor KPU Jawa Barat, Bandung, Jawa Barat, 7 April 2022. ANTARA/Novrian Arbi
Komisioner KPU, Yulianto Sudrajat, mengatakan KPU berpandangan sama dengan masukan DPR dan pemerintah agar sebisa mungkin masa kampanye dipersingkat. Tujuannya, kata Yulianto, agar kampanye lebih efisien dan tidak menimbulkan masalah di masyarakat.
Yulianto mengklaim masa selama 90 hari sudah cukup bagi KPU untuk menyediakan dan mengelola logistik, dari pengadaan hingga distribusi ke tempat pemungutan suara. "Terutama logistik utama berupa surat suara, formulir pemungutan suara, serta rekapitulasi hasil penghitungan suara," kata Yulianto.
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengatakan waktu selama 90 hari sudah cukup bagi peserta pemilu untuk berkampanye. Sebab, selama masa pendataan daftar pemilih, para kandidat yang mengikuti kontestasi pemilu sudah bisa bersosialisasi ke masyarakat.
Meski begitu, Dasco mengakui masa kampanye yang lebih singkat akan menyulitkan peserta Pemilu 2024 yang baru ikut kontestasi pemilu. Mereka tak punya waktu lebih banyak untuk bersosialisasi ke masyarakat. "Bagi calon lama tinggal memperkuat di basis-basis yang mereka sudah lakukan sosialisasi dan sudah dibangun selama ini. Ya, ada plus-minusnya," kata dia.
DEWI NURITA | MAYA AYU PUSPITASARI
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo