Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Kronologi Ridwan Kamil Gabung Partai Golkar, Kode Sudah Diberikan Jauh Hari

Ridwan Kamil gabung menjadi kader Partai Golkar, meski pernah gagalkan dukungan saat Kang Emil maju Pilgub Jabar lalu.

21 Januari 2023 | 07.40 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil alias RK akhirnya gabung jadi kader Partai Golkar. Padahal, sejak terjun ke dunia politik jadi Wali Kota Bandung pada 2013 sampai jadi gubernur pada 2018, Kang Emil, sapaannya, memilih independen tak berpartai.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gabungnya Kang Emil ke Golkar diumumkan langsung oleh Ketua Umum Airlangga Hartarto. Pentolan Partai itu menyebut tak mudah mendekati Ridwan Kamil. Butuh setahun lebih untuk menggaet sosok yang kini menduduki posisi orang nomor satu Jabar itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Pendekatannya lama banget. Lebih dari setahun,” kata Airlangga di Kantor DPP Partai Golkar, Rabu, 18 Januari 2023.

Lantas, bagaimana kronologi Ridwan Kamil akhirnya berteduh di Partai Beringin ini? Padahal, kalau menilik ke belakang pada Pilkada Jabar 2018 lalu, Golkar sempat melepeh Ridwan Kamil sebagai Calon Gubernur alias Cagub. Apa alasan yang mendasari Kang Emil lebih memilih Golkar ketimbang partai lainnya?

Baca: 3 Alasan Ridwan Kamil Gabung ke Golkar

Kronologi Ridwan Kamil ke Partai Golkar

1. Golkar pernah batalkan calonkan Ridwan Kamil sebagai Cagub Jabar

Setelah menjabat sebagai Wali Kota Bandung sejak 2013 hingga 2018, Ridwan Kamil akhirnya maju di Pilkada Jabar 2018. Kang Emil berpasangan dengan Uu Ruzhanul Ulum diusung oleh koalisi empat partai, yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Hanura, dan Partai NasDem.

Awalnya, Partai Golkar juga menjadi salah satu partai pendukung Ridwan Kamil di Pilgub Jawa Barat 2018 dan memasangkannya dengan Daniel Muttaqien. Namun akhirnya Golkar mencabut dukungannya untuk Ridwan Kamil karena ia tak kunjung menunjuk Daniel Muttaqien sebagai calon wakil Gubernur. Setelah itu, Golkar memutuskan untuk mendukung Dedi Mulyadi.

2. Beri kode akhir tahun

Sebelum resmi berlabuh ke Golkar, pada Desember tahun lalu Ridwan Kamil  menyatakan rencananya untuk gabung ke partai politik. Selain itu, keputusan Kang Emil ini juga menjadi penanda babak baru dalam perjalanan politiknya. Sejak mengawali karier politik sebagai Wali Kota Bandung periode 2013-2018, Ridwan Kamil memang tak pernah menyatakan keinginannya bergabung ke partai politik yang mengusungnya.

3. Resmi gabung Golkar setelah didekati setahun lebih

Airlangga Hartarto blak-blakan mengungkapkan partainya butuh waktu setahun lebih untuk mendekati Ridwan Kamil. Dalam beberapa waktu terakhir, pimpinan Partai Golkar dan Kang Emil memang disebut kerap melakukan pertemuan. Buntutnya, Gubernur Jabar itu akhirnya resmi jadi kader partai yang identik dengan warna kuning ini.

Menurut Airlangga, bergabungnya pria yang akrab disapa Kang Emil itu menunjukkan bahwa partai beringin ini inklusif bagi semua pihak. “Hari ini yang penting membuktikan Golkar inklusif, siapa yang mau masuk Golkar kita beri kesempatan,” ujarnya.

4. Alasan Kang Emil gabung Golkar

Setidaknya ada tiga alasan Ridwan Kamil gabung partai berlambangkan pohon beringin ini. Pertama, kata Ridwan Kamil, Golkar merupakan partai yang berada di posisi tengah dan menghindari konflik identitas. Kedua, dia menilai Partai Golkar memiliki sejarah institusi yang sangat terhormat dan konsisten membangun karya yang progresif.

Ketiga, menurut Ridwan Kamil, hubungan komunikasi dirinya dengan Airlangga Hartarto terjalin baik selama ini, baik dalam diskusi aspek keekonomian maupun kenegaraan. Selain itu, pihaknya mengaku juga telah mendapatkan restu lahir batin dari keluarga tercinta.

HENDRIK KHOIRUL MUHID 

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus