Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ada berbagai macam jenis kursi roda, salah satunya yang digunakan oleh atlet basket di Asian Paragames. Kursi roda ini memiliki bentuk kursi yang unik dan rodanya sedikit melebar ke samping. Kursi roda tersebut juga dilengkapi empat roda kecil pengaman di depan dan belakang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca juga:
Asian Para Games 2018: Panitia Dapat 95 Bus untuk Difabel
Asian Para Games 2018: Kekurangan Alat Diselesaikan Pekan Ini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Bentuk roda yang berbeda ini untuk melakukan slide saat berputar, sehinggapara pemain tidak jatuh," ujar pelatih Tim Basket Asian Paragames Indonesia, Fajar Brilianto, saat konferensi pers di tes event Asian Paragames, di Hall Basket Gelora Bung Karno, Minggu 1 Juli 2018.
Karena berbentuk khusus, kursi roda atlet basket Asian Paragames ini memiliki harga yang cukup mahal, yakni sekitar Rp 50 sampai 100 juta. Hingga saat ini, belum ada produsen kursi roda di Indonesia yang dapat membuat kursi dengan kualitas yang sama. Keistimewaan kursi roda buatan Jepang ini bukan saja dari desain dan kualitas bahannya.
Fajar Brilianto menjelaskan kursi roda tersebut tidak diproduksi massal, melainkan harus pas dengan keadaan tubuh pemakainya. Sebelum kursi roda dibuat, harus mengukur tinggi badan, ukuran tubuh dari pinggang ke atas, ukuran kaki ketika duduk, dan lebar pinggang, serta pinggul. "Kursi roda ini seperti sepatu boot, tidak bisa satu orang memakai sepatu yang sama dengan yang lain," ujar dia.
Salah satu atlet basket Asian Paragames, Donald Santoso menggunakan kursi roda istimewa ini. Atlet yang pernah tergabung dalam tim basket Paragames Amerika Serikat, Phonix Sun dan Arizona State ini sangat terbantu dengan adanya kursi roda tersebut untuk bertanding. "Kami sangat menunggu kursi ini karena memang seharusnya sesuai ukuran para pemain," ujar lelaki 28 tahun, itu.
Kursi roda untuk bermain basket memiliki klasifikasi nilai dari 1 sampai 4,5. Kursi roda untuk pemain basket yang dibuat di Indonesia masih berada di klasifikasi pertengahan dan sangat jauh dari ideal dalam hal keamanan, kekuatan dan kenyamanan. "Makanya, tadi saat pertandingan ada yang tidak melakukan apa-apa lalu tiba-tiba jatuh sendiri," ujar Fajar Brilianto.
Para atlet Asian Paragames masih menunggu janji pemberian kursi roda khusus ini sejak Maret 2018. Namun hingga Juli jatah kursi roda belum juga tersedia. "Dua bulan setelah masuk Pelatnas, sejak Januari lalu kami dijanjikan kursi roda ini, tapi sampai sekarang belum tersedia," kata Donald Santoso. Pengukuran badan untuk menyesuaikan ukuran kursi roda sudah dilakukan dua bulan sebelum tes event Asian Paragames.