BENCANA tidak pernah kenal waktu. Selasa pekan lalu, saat Parji, warga Dusun Kedungrong, Kulonprogo, Yogyakarta, sedang mempersiapkan hidangan buka puasa, "Tiba-tiba terdengar suara gemuruh, kemudian rumah saya roboh," katanya saat ditemui di RS Santo Yusuf.
Rupanya, hujan lebat selama tiga jam yang mengguyur Kulonprogo, Selasa lalu, menjadi penyebab utama terjadinya longsor. Karena tidak kuat menahan curah hujan, tanah gembur di salah satu sisi Bukit Manoreh runtuh dan menimbun rumah di dua dusun sekitarnya. Tercatat 13 rumah terkubur lumpur. Sedangkan korban tewas hingga Jumat pekan lalu berjumlah 9 orang. Satu di antaranya adalah Aan, 4 tahun. Kerugian diperkirakan mencapai Rp 100 juta.
Upaya pencarian korban terus dilakukan oleh tim yang terdiri dari SAR gabungan, Kodim Kulonprogo, dan sukarelawan. Bantuan uang dan makanan mulai mengalir sejak Rabu pekan silam. Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X Jumat pekan lalu meninjau ke lokasi musibah.
Prasidono L., Johan Budi S.P., dan Tempo News Room
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini