Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Mabes TNI: Dirut Bulog Mayjen Novi Helmy akan Naik Pangkat Jadi Jenderal Bintang Tiga

Sebagai Danjen Akademi TNI, Mayjen Novi Helmy akan naik pangkat jadi letnan jenderal. Jabatan Dirut Bulog setara dengan perwira tinggi bintang tiga.

12 Februari 2025 | 10.53 WIB

Menteri Pertanian Amran Sulaiman (kiri) bersama Direktur Utama Perum Bulog Mayjen Novi Helmy Prasetya (kanan) menyampaikan keterangan usai pertemuan di Gedung A Kementerian Pertanian, Jakarta, 9 Februari 2025. Antara/Asprilla Dwi Adha
material-symbols:fullscreenPerbesar
Menteri Pertanian Amran Sulaiman (kiri) bersama Direktur Utama Perum Bulog Mayjen Novi Helmy Prasetya (kanan) menyampaikan keterangan usai pertemuan di Gedung A Kementerian Pertanian, Jakarta, 9 Februari 2025. Antara/Asprilla Dwi Adha

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menunjuk Mayor Jenderal TNI Novi Helmy Prasetya sebagai Direktur Utama Perum Bulog menggantikan Wahyu Suparyono yang belum genap enam bulan menjabat. Mayjen Novi Helmy adalah anggota TNI aktif yang menjabat Komandan Jenderal (Danjen) Akademi TNI.

Menurut Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal TNI Hariyanto, Mayjen Novi Helmy akan mendapat kenaikan pangkat satu tingkat menjadi bintang tiga atau letnan jenderal. Hal tersebut harus dilakukan karena jabatan Danjen Akademi TNI harus dijabat perwira tinggi berpangkat letnan jenderal.

“Proses administrasi untuk perwira tinggi bintang tiga masih berjalan dan nanti setelah selesai proses administrasinya akan dilaksanakan mekanisme selanjutnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” kata Hariyanto di Jakarta pada Selasa, 11 Februari 2025, seperti dikutip dari Antara.

Hariyanto menjelaskan kenaikan pangkat yang diberikan kepada Novi Helmy juga bertujuan menyetarakan jabatan Novi yang lain sebagai Dirut Bulog. “Jabatan Direktur Utama Bulog setara dengan eselon I, yang dalam struktur TNI setingkat dengan perwira tinggi bintang tiga,” ujarnya.

Meski demikian, Hariyanto belum bisa memastikan kapan prosesi kenaikan pangkat Novi Helmy akan dilaksanakan. Ditanya mengenai prosedur internal TNI yang mengatur diperbolehkannya rangkap jabatan, Hariyanto belum memberikan penjelasan terkait hal tersebut.

Sebelumnya, Mayjen Novi Helmy dan puluhan perwira tinggi lain terkena rotasi jabatan berdasarkan Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/133/I/2025 tanggal 31 Januari 2025. Surat keputusan tersebut keluar pada 31 Januari 2025, menandakan Novi Helmy mendapatkan kenaikan jabatan di institusi TNI sebelum ditunjuk oleh Menteri BUMN sebagai Dirut Bulog. Penunjukan Novi sebagai Dirut Bulog tertuang dalam Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-30/MBU/02/2025 tanggal 7 Februari 2025.

Kapuspen TNI: Penunjukan Novi Helmy Jadi Dirut Bulog Berdasarkan MoU dengan Kementerian BUMN

Sebelumnya, Markas Besar (Mabes) TNI memastikan penunjukan Mayjen Novi Helmy sebagai Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog berdasarkan kesepakatan bersama antara TNI dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). 

“Penunjukan Mayjen TNI Novi Helmy sebagai Direktur Utama Bulog merupakan bagian dari kerja sama strategis antara TNI dan BUMN yang didasarkan pada nota kesepahaman (MoU) antara kedua institusi, yang telah dilaksanakan sebelumnya,” kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Hariyanto saat dikonfirmasi pada Senin, 10 Februari 2025.

Hariyanto tidak menjelaskan secara detail apa saja kerja sama yang diatur antara TNI dan Kementerian BUMN dalam MoU tersebut.

Mengutip dari berita di situs web TNI yang terbit pada Selasa, 26 Maret 2024, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Menteri BUMN Erick Thohir menandatangani MoU sinergitas tugas dan fungsi TNI dan Kementerian BUMN di Wisma A. Yani, Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 25 Maret 2024. TNI dan Kementerian BUMN sepakat meningkatkan kerja sama dalam berbagai bidang strategis untuk mendukung pembangunan nasional dan kesejahteraan masyarakat. 

Dalam sambutannya kala itu, Panglima TNI mengatakan MoU itu merupakan pedoman kerja sama antara TNI dan Kementerian BUMN guna koordinasi dan sinergi kedua institusi. “Beberapa ruang lingkup kerja sama ini, di antaranya pemanfaatan SDM, pendidikan dan latihan, fasilitas serta sosialisasi, pengamanan aset vital strategis dan personel, serta operasional wilayah kerja BUMN,” kata dia.

Menurut Kapuspen TNI, Novi Helmy ditunjuk sebagai Dirut Bulog karena dianggap memiliki pengalaman di bidang pembinaan Babinsa serta memiliki jaringan yang luas. Pengalaman itu dianggap dapat mempermudah Bulog dalam menjalankan program ketahanan pangan nasional. “Panglima TNI telah menyetujui permintaan tersebut, setelah mempertimbangkan aspek strategis dan kontribusi yang dapat diberikan oleh Mayjen TNI Novi Helmy di Bulog,” ujar Hariyanto.

Dengan penunjukan Novi Helmy sebagai Dirut Bulog, kata dia, TNI berharap jajarannya dapat memberikan kontribusi lebih banyak dalam mendukung program ketahanan pangan nasional. “TNI selalu mendukung kebijakan yang berorientasi pada kepentingan nasional, termasuk dalam menjaga ketahanan pangan sebagai bagian dari ketahanan nasional,” kata dia.

Menteri BUMN Erick Thohir: Perlu Ada Penyegaran

Adapun Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan alasan memilih anggota TNI aktif, Mayor Jenderal Novi Helmy Prasetya, sebagai Dirut Bulog. Novi adalah Asisten Teritorial Panglima TNI sejak Februari 2024.

Menurut Erick, keputusan tersebut dilakukan dalam rangka penyegaran pada perusahaan yang bertugas antara lain mengelola dan mendistribusikan pangan ini. Padahal, Wahyu Suparyono, dirut sebelumnya, belum genap enam bulan menjabat sejak dilantik pada September 2024.

Erick mengambil pilihan itu untuk memaksimalkan program penyerapan 3 juta gabah sebagaimana instruksi Presiden Prabowo Subianto. “Perlu ada penyegaran dan perlu semua sistem pendukung untuk memastikan penugasan ini maksimal. Karena yang terpenting jangan sampai sekarang kita menuju swasembada beras tapi penyerapannya tidak maksimal,” ujarnya saat ditemui di Kantor BUMN, Jakarta, Senin.

Dia juga menganggap pilihannya menunjuk Mayjen Novi Helmy sebagai dirut merupakan pilihan biasa sebagaimana dia memilih ingin pergi ke Bank Indonesia (BI) atau ke tempat lainnya.

Ihwal dugaan menyalahi aturan lantaran menunjuk Novi yang masih berstatus prajurit TNI sebagai Dirut, Erick mengatakan saat ini bukan saatnya memikirkan soal benar atau salah. Menurutnya, yang lebih penting adalah memikirkan bagaimana caranya bisa bertahan di tengah kondisi ekonomi yang fluktuatif. “Bukan salah dan benar, tapi bagaimana kita perlu melihat dari perspektif lain,” tuturnya.

Dede Leni Mardianti, Novali Panji Nugroho, dan Antara berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan editor: Respons Ahmad Luthfi hingga Tim Pramono-Rano atas Efisiensi Anggaran Prabowo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus