Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Andre Al Billah, Mikola Fuanda Putra, M. Arief, M. Zidan Budiman dan Ramadino Saputra adalah kelompok mahasiswa dari Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Jambi atau Unja yang mengembangkan alat bernama Automatic Plant Sprinkler System (APSS). Ini adalah alat yang dapat menyirami tanaman pada lahan pertanian dan perkebunan secara otomatis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Inovasi teknologi alat penyiraman tanaman otomatis berbasis mikrokontroler ini dapat dikontrol melalui smartphone dan dapat mengontrol besaran air yang akan disiram pada tanaman. APSS masuk sebagai produk smartfarm, unggulan, dan membuka peluang usaha bagi mahasiswa untuk menjadi wirausahawan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Yosi Riduas Hais selaku dosen pendamping mengatakan pengembangan APSS ini sebenarnya sangat dibutuhkan untuk petani-petani sayur mayur yang ada di Jambi. "Namun terkendala pemahaman masyarakat terhadap teknologi masih kurang sehingga sangat perlu untuk mengedukasi masyarakat dengan berkebun dengan teknologi akan memudahkan, menghemat dan mempercepat pekerjaan mereka,” kata dia dikutip dari laman Unja, Rabu, 22 November 2023.
Yogi mengatakan berkat inovasinya, tim ini mendapat Program Pembinaan Mahasiwa Wirausaha (P2MW) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi tahun 2023. yakni KMI award 2023.
Andre Al Billah selaku ketua tim bersyukur inovasi ini bisa masuk dalam KMI Awards meski tak meraih gelar juara. “Untuk ke depannya semoga alat kami dapat berkembang lebih baik lagi, dapat berinovasi lagi dan lebih sempurna sebagai produk yang akan di jual, dan juga karena tim ini dan produk kami telah melangkah hingga kompetisi tertinggi dari program P2MW yakni KMI award 2023," ujarnya.