Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pameran properti di Grand City Surabaya, pekan lalu, bak pasar malam saja. Dagangan yang dijajakan laris manis. Bisnis papan memang sedang booming di Jawa Timur. "Kami menjual puluhan unit rumah tiap bulan," ujar pemasar The Gayungsari Kamilindo Sejahtera, Eko S.
Marketing Manager Citraland Utara Ayu Asri mengiyakan. Angka penjualan rumah selalu naik 50 persen per tahun. Tahun lalu Citraland Utara menjual 211 unit seharga Rp 700 juta-1,2 miliar.
Penjualan otomotif pun meningkat. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, penjualan mobil periode Januari-September tahun lalu di Jawa Timur mencapai 816 ribu, naik 20 persen lebih dibandingkan dengan tahun lalu. Penjualan sepeda motor lebih fantastis. "Tiga ribu unit motor terjual tiap hari," kata Asisten Perekonomian Pemerintah Jawa Timur Hadi Prasetyo.
Di tahun ular ini, penjualan properti dan otomotif diyakini bakal tetap bagus. Ketua Realestat Indonesia Jawa Timur Erlangga Satriagung memprediksi penjualan rumah meningkat karena terus bertambahnya kelas menengah. Ketua Gaikindo Jongkie Sugiarto yakin angka penjualan otomotif tetap naik, meski tipis.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Jawa Timur Deddy Suhajadi juga optimistis. Dengan laju pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan tidak beda jauh dengan tahun lalu sebesar 7,2 persen, sektor perdagangan akan terus meningkat. Pertumbuhan akan lebih merata. Tidak hanya di Surabaya, Sidoarjo, dan Mojokerto, potensi juga akan tumbuh di Banyuwangi dan Pacitan.
Badan Pusat Statistik mencatat sektor perdagangan menyumbang 30,6 persen terhadap produk domestik regional bruto provinsi ini. Tahun lalu neraca perdagangan surplus sebesar Rp 36 triliun dengan sumbangan perdagangan antarpulau sekitar Rp 43 triliun. Deddy memperkirakan perdagangan antarpulau tahun ini masih tetap menjadi primadona. Kenaikan ditargetkan hingga 20 persen.
Hadi Prasetyo mengatakan pemerintah berusaha mencapai target itu dengan memanfaatkan kesempatan apa pun, terutama dalam hal perdagangan, pariwisata, dan investasi. Proses izin investasi dipercepat melalui Pusat Pelayanan Terpadu. Izin diproses selama 11 hari untuk investasi dari dalam negeri dan 17 hari untuk investor asing. Semuanya dilakukan online. "Untuk menghindari korupsi dan suap, manusia bertemu dengan manusia," kata Gubernur Jawa Timur Soekarwo.
Yang tidak kalah penting adalah mendongkrak usaha mikro menjadi usaha menengah karena kontribusinya akan sangat besar bagi pertumbuhan ekonomi. Peningkatan usaha ini diperlukan terutama menghadapi ASEAN Free Trade Agreement 2015. "Usaha kecil harus dipersiapkan mulai sekarang," ucap Deddy.
Syaratnya, pemerintah harus memperbaiki infrastruktur. "Jalan, saluran telepon, air, dan fasilitas lain masih harus diperkuat dan ditambah," ujar Deddy. Hadi mengatakan Pelabuhan Tanjung Perak akan dikeruk untuk menaikkan daya tampung kapal. Sementara selama ini hanya bisa menampung kapal berukuran 60 ribu ton, tiga tahun mendatang kapal 100 ribu ton bisa langsung menurunkan kontainernya di Tanjung Perak.
Hambatan lain adalah regulasi nasional. Deddy mengeluhkan arus ekspor-impor yang terhambat regulasi berbiaya tinggi di pelabuhan. "Regulasi pemerintah pusat ini membuat ruang gerak Jawa Timur sangat terbatas," kata Hadi.
Endri Kurniawati, Agita Sukma, Agus Supriyanto
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo