Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan akan menemui Presiden Prabowo Subianto untuk menentukan tanggal pasti penerapan skrining atau pemeriksaan kesehatan gratis. Menurut dia, pertemuan tersebut dijadwalkan pada pekan depan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Ini saya mau menghadap Bapak Presiden dulu. Sudah dapat jadwal minggu depan untuk diskusi kapan (pelaksanaan skrining),” kata dia saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat pada Ahad, 2 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia menjelaskan bahwa program skrining kesehatan gratis merupakan program Kementerian Kesehatan yang paling masif dengan jumlah sasarannya mencapai 280 juta masyarakat Indonesia. Oleh sebab itu, kata dia, perlu adanya koordinasi lebih lanjut dengan pemerintah daerah untuk memastikan kelancaran keberjalanan program.
“Nah, program cek kesehatan gratis ini 280 juta (jiwa). Ini adalah program terbesar dari Kemenkes dan juga mungkin salah satu yang terbesar dari pemerintah karena cover-nya, yang dilayaninnya, besar sekali, 280 juta (jiwa),” ucap Budi.
Dia menyinggung penundaan pelantikan kepala daerah secara serentak hasil Pilkada 2024 turut menjadi bahan pertimbangan penentuan tanggal penerapan skrining gratis. Meski begitu, ia memastikan bahwa program tersebut akan tetap diadakan seperti yang direncanakan yakni di bulan ini.
“Karena ini kan dilakukan di seluruh Indonesia serentak, harus koordinasi sama kepala daerah karena dinas kesehatan kan ada di sana. Jadi kita nunggu dulu bupati/wali kotanya yang terpilih, nanti Pak Presiden ngomongnya di sana. Tapi rencananya memang Februari,” ujarnya.
Menkes Budi memaparkan, secara garis besar terdapat dua jenis program pemeriksaan kesehatan gratis. Program pertama berupa pemeriksaan kesehatan untuk anak usia sekolah yang akan dilakukan di sekolah masing-masing.
“Ada sekitar 250 ribu sekolah dengan total 56 juta anak usia sekolah, program ini dilakukan saat mereka masuk sekolah,” kata dia.
Sementara program kedua yakni program pengecekan kesehatan bagi masyarakat dengan usia di bawah maupun di atas usia sekolah. Keberlangsungan pengecekan kesehatan bagi dua kelompok besar masyarakat ini akan diadakan di puskesmas dan klinik swasta.
“Waktunya kapan? Pada saat ulang tahunnya mereka plus satu bulan. Misal yang ulang tahunnya Januari, Februari, dan Maret kebagian itu, boleh sampai April,” ucapnya.
Adapun ia mengatakan terdapat banyak aspek kesehatan yang akan melalui pengecekan. Khusus untuk bayi baru lahir, ada delapan aspek, untuk anak-anak balita dan anak usia sekolah dasar ada sebelas aspek, untuk anak-anak usia sekolah menengah pertama ada tiga belas aspek, dan dua belas aspek bagi anak-anak usia sekolah menengah atas.
“Sementara, untuk dewasa dan lansia itu ada sembilan belas (aspek) yang dicek,” katanya menambahkan.
Dia juga menyebutkan dua kebaruan yang dibawa dalam program pengecekan kesehatan gratis, yakni pemeriksaan kesehatan jiwa yang dilakukan secara menyeluruh dan pemeriksaan kanker khusus untuk peserta dari golongan lanjut usia atau lansia. Informasi lengkap mengenai aspek-aspek pemeriksaan berdasarkan golongan usia tersebut dapat dicek dengan mengunjungi laman Kemenkes.
Pilihan Editor: Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk Pelajar Akan Dilaksanakan di Sekolah