Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir mengimbau masyarakat dan warga Indonesia yang berasal dari Papua untuk menjaga kondusifitas di masyarakat. Nasir juga meminta agar masyarakat tidak membesar-besarkan kerusuhan yang saat ini terjadi di Kota Manokwari, Papua Barat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Kita kembali kepada ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), jadi kita jaga,” kata Nasir menanggapi aksi unjuk rasa yang diwarnai dengan aksi pembakaran di Kota Manokwari, sebagaimana dikutip dari lama resmi Sekretariat Kabinet, setkab.go.id, pada Senin, 19 Agustus 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kerusuhan Manokwari terjadi di hari yang sama, pada pagi hari. Kerusuhan ditengarai muncul akibat insiden pengepungan asrama Mahasiswa Papua di Surabaya pada 17 Agustus 2019.
Ribuan warga Manokwari menggelar unjuk rasa di sejumlah titik memprotes insiden kekerasan dan pengusiran tersebut. Namun, unjuk rasa ini berujung kerusuhan. Sejumlah fasilitas umum dirusak termasuk gedung DPRD.
Lebih lanjut, Nasir juga meminta masyarakat dan mahasiswa di Manokwari yang ada di Universitas Papua (Unipa) untuk kembali ke kampus, melakukan pendidikan yang baik.
Nasir berharap tidak tidak aksi demonstrasi yang berujung pada penutupan kampus. Situasi ini, menurut dia, bisa menyebabkan kampus menjadi tidak kondusif.
Selain itu, ia juga mengingatkan demo akan mengakibatkan sistem pembelajaran terganggu. Sehingga Nasir mengimbau mahasiswa agar demo tersebut tidak terjadi agar jalannya proses pendidikan bisa berjalan dengan baik.
“Jangan sampai pendidikan terganggu dengan adanya demo itu,” kata Nasir. Ia berharapan semua proses pembelajaran di kampus bisa berjalan dengan baik. Dengan begitu, anak Indonesia semakin pintar dan cerdas, serta bisa memanfaatkan sumber daya alam dengan lebih baik.