Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Mensesneg Janji Kurangi Perjalanan Dinas ke Luar Negeri

Presiden Prabowo meminta para menteri dan pejabat lainnya mengurangi perjalanan dinas ke luar negeri.

13 November 2024 | 14.21 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi ditemui di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, 6 November 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi berjanji akan mengurangi perjalanan dinas ke luar negeri. Dia mengatakan pengurangan perjalanan dinas ke luar negeri merupakan arahan Presiden Prabowo Subianto.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Prasetyo mewanti-wanti supaya perjalanan ke luar negeri menyesuaikan skala prioritas. “Kami minta pemakluman apabila nantinya ada pengajuan perjalanan dinas luar negeri, tapi itu dipastikan atas arahan presiden,” kata Prasetyo dalam rapat kerja bersama Komisi XIII Dewan Perwakilan Rakyat, Rabu, 13 November 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelumnya Presiden Prabowo Subianto meminta menteri dan bawahannya tidak terlalu banyak membuat seminar dan melakukan kunjungan luar negeri. Selain itu, Kepala Negara juga mengingatkan bawahannya untuk tidak terlalu banyak ‘omon-omon’ dan harus lebih banyak melakukan aksi. 

Hal ini disampaikan Prabowo saat pidato acara deklarasi Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) di Indonesia Arena, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, 2 September 2024. 

“Karena kebetulan banyak menteri yang hadir, saya juga mohon, jangan terlalu banyak anggotamu jalan-jalan ke luar negeri. Kalau mau jalan ke luar negeri, pakai uang sendiri boleh,” kata Prabowo.

Awalnya, Prabowo membahas soal APBN yang akan dipakai untuk program Makan Bergizi Gratis. Namun ia mengatakan masih ada jutaan anak yang kekurangan seragam sehingga sulit untuk bersekolah. 

Prabowo lantas meminta bawahannya untuk mengurangi seminar, kunjungan kerja atau studi banding ke luar negeri yang memboroskan anggaran. “Mau studi apa gitu lho? Kalian sudah tahu masalahnya apa, jangan terlalu banyak studi-studi.”

Prabowo mengakui sulit melarang anak buah kunjungan luar negeri. Sebab, ia mengalami langsung ketika anak buahnya di Gerindra meminta izin kunjungan ke luar negeri. Prabowo bercerita, beberapa tahun lalu ada lima anggota DPRD fraksi Gerindra pada salah satu kabupaten yang meminta izin kunjungan ke luar negeri. Saat itu Prabowo melarang kadernya di legislatif untuk ke luar negeri. 

Lima anggota DPRD ini ternyata baru terpilih di kabupaten, di salah satu pulau yang terletak di wilayah timur. Kepada Prabowo, mereka memelas seumur-umur belum pernah ke luar negeri.

“Waduh luluh juga hati ketua umum ini. 'Kami ada kesempatan pak, ini ada rencana semua anggota dewan akan studi banding ke Hong Kong,” ujar Prabowo. “Lama-lama saya bilang, ‘ya sudah ya kali ini terakhir’. Berangkat lah mereka.”

Prabowo mengatakan saat ini yang terpenting adalah bukan kunjungan ke luar negeri. Sebab, kata dia, yang harus menjadi fokus pejabat saat ini adalah bagaimana mengatasi masalah rakyat. 

“Jadi mohon, yakinkanlah seluruh anak buah kita, kurangi ke luar negeri,” kata Prabowo. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus