Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Mensos: Sudah Ada 300 Daerah Lebih yang Mengajukan untuk Menyelenggarakan Sekolah Rakyat

Pemerintah akan lanjut melakukan survei di 80 tempat yang berpotensi untuk dibangunnya sekolah rakyat.

8 April 2025 | 14.03 WIB

Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul bersama Wamen Sosial Agus Jabo Priyono usai memimpin apel hari pertama kerja Kemensos di Jakarta, 8 April 2025.  Pada hari pertama kerja ini terdapat 3.159 ASN Kemensos yang hadir mengikuti apel pagi. Tempo/Ilham Balindra
Perbesar
Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul bersama Wamen Sosial Agus Jabo Priyono usai memimpin apel hari pertama kerja Kemensos di Jakarta, 8 April 2025. Pada hari pertama kerja ini terdapat 3.159 ASN Kemensos yang hadir mengikuti apel pagi. Tempo/Ilham Balindra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan saat ini sudah ada lebih dari 300 daerah yang mengajukan untuk membangun dan menyelenggarakan sekolah rakyat. Dia menyebut Kemensos dibantu oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) juga telah berkoordinasi dengan gubernur, bupati dan wali kota dari berbagai daerah untuk menyelenggarakan program tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“300 lebih (daerah) dari berbagai provinsi, kabupaten dan kota mengajukan untuk menyelenggarakan sekolah rakyat, baik itu berupa tanah di atas 5 hektare dan juga gedung-gedung yang perlu direvitalisasi,” kata Gus Ipul sapaan akrab Saifullah saat ditemui di Kantor Kementerian Sosial, Jakarta Pusat, Selasa, 8 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Saifullah menyampaikan saat ini sekolah rakyat yang telah rampung sebanyak 53 sekolah. Setelah libur lebaran tahun ini, dia juga mengatakan pemerintah akan lanjut melakukan survei di 80 tempat yang berpotensi untuk dibangunnya sekolah rakyat. “Kami masih mau lihat apakah 80 tempat itu bisa digunakan untuk penyelenggaraan proses belajar-mengajar tahun ini. Kalau sudah ada hasil survei-nya, kalau hasilnya positif, nanti akan kami tambah sesuai dengan hasil survei itu,” ujarnya.

Menurut Saifullah, petunjuk teknis (juknis) untuk menjalankan program sekolah rakyat masih terus disempurnakan. Begitu pula proses untuk mematangkan konsep kurikulum dari setiap tingkatan sekolah.

Sebelumnya, Saifullah mengatakan pemerintah butuh lebih dari 1.000 guru di 53 lokasi Sekolah Rakyat yang sudah siap beroperasi. Ia mengaku belum bisa memberi tahu angka pastinya, namun nantinya akan ada dua jenis guru, yaitu guru formal dan guru pendidikan karakter. Adapun guru formal bakal mengajarkan mata pelajaran kepada siswa mulai pagi hingga sore hari, sedangkan guru pendidikan karakter bertugas membangun karakter siswa mulai sore sampai malam.

“Seingat saya 700 itu guru formalnya, kemudian 300 itu guru pendidikan karakternya. Jadi 1.000 lebih, lah, ya. Belum lagi nanti ada kepala sekolah, wakil kepala sekolah,” katanya lewat sambungan telepon saat dihubungi pada Ahad, 6 April 2025.
 
Sedangkan untuk jumlah murid, ia memprediksi bakal ada 2.500 orang yang tersebar di 53 titik Sekolah Rakyat. Identifikasi telah dilakukan terhadap guru-guru di sekitar titik Sekolah Rakyat. Gus Ipul mengatakan rapat di antara para penanggung jawab Sekolah Rakyat masih berlangsung meski harus secara daring. “Sekarang baru diidentifikasi guru-guru yang di sekitar sekolah itu, siswa-siswa desil satu desil dua yang di sekitar situ. Terus dipotret lewat data-data,” kata Saifullah.

Nabiila Azzahra berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Dinda Shabrina

Lulusan Program Studi Jurnalistik Universitas Esa Unggul Jakarta pada 2019. Mengawali karier jurnalistik di Tempo sejak pertengahan 2024.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus