Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Musibah Setelah Maghrib

Desa buatan, kec. Siak kena musibah, 18 rumah ditepi sungai Siak hanyut. Tak ada korban jiwa, diperkirakan, musibah itu terjadi akibat erosi.

3 Oktober 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

AZAN maghrib terdengar. Bersamaan dengan itu terdengar pula suara berderak-derak di beberapa rumah di kampung itu. Kemudian disusul bunyi beberapa ledakan dahsyat. Dan tak sampai lima menit kemudian 18 rumah di tepi sungai itu pun terban -- hanyut menyeret bangunan puskesmas dan pos polisi di ujung dermaga. Musibah di Desa Buatan, Kecamatan Siak (Bengkalis, Riau) pertengahan bulan lalu itu disusul hanyutnya tiga rumah lagi sehari kemudian. Dengan begitu 122 orang penduduk kehilangan tempat berteduh. Untunglah gelombang Sungai Siak yang tergolong dahsyat itu tak sempat menelan korban jiwa. Buatan berpenduduk sekitar 2.000 jiwa dan terletak 160 km dari Pakanbaru. Hampir 80% penduduknya berkedai selebihnya menjadi buruh, nelayan sungai atau bertani. Rumah-rumah mereka yang hanyut itu memang persis berdiri di pinggir sungai. Tengah malam barulah Camat Siak Benyamin, tiba di tempat kejadian. Tapi entah mengapa berita musibah lewat SSB (single side band) baru disampaikan kepada bupati 16 September--dua hari setelah musibah. Bupati Yusuf Ismail segera datang membawa 1 ton beras dan 100 kg ikan asin. Menurut A. Satar, tokoh masyarakat desa yang ditugasi bupati memimpin penanggulangan musibah tersebut, kerugian harta benda ditaksir sekitar Rp 60 juta. Korban jiwa tidak ada. Sebab sebelumnya sekitar 250 jiwa penduduk yang tinggal di tepi sungai itu sudah dianjurkan mengungsi. Beberapa keluarga memang ada yang bandel dan masih tenang-tenang saja di rumah mareka. Peringatan sebenarnya sudah ada. Sepuluh hari sebelum kecelakaan itu penduduk terkejut melihat tanah di beberapa tempat rengkah-rengkah selebar 5 sentimeter. Yang paling parah tanahtanah yang berjarak sekitar 10 meter dari tebing sungai. Tanah yang retak itu memanjang 60 meter sejajar dengan sungai. Beberapa orang berusaha menimbuninya. Tapi tentu sia-sia. Kini para korban. yang kehilangan tempat tinggal ditampung di beberapa rumah penduduk dan di satu-satunya SD desa itu. Sekolah dasar itu terpaksa diliburkan -- entah sampai kapan. Bantuan dari provinsi (2 ton beras sangat terlambat -- baru sampai lima hari setelah musibah. Sementara penduduk makin gelisah. Sebab keretakan tanah terjadi lagi di beberapa tempat. Yaitu beberapa meter dari tebing yang baru terbentuk. Diperkirakan pasar desa juga akan amblas. Menurut Satar, musibah seperti itu biasanya terjadi dua sampai tiga kali. "Ini menurut pengalaman saya sejak kecil," katanya. Satar yang lahir di sebuah desa di tepi Sungai Inderagiri tak begitu heran menyaksikan musibah seperti itu. Tapi rumah di Desa Buatan yang dihanyutkan Sungai Siak itu baru yang pertama kali ini terjadi. Apa sebabnya? Kepala Bagian Pengairan Dinas PU Provinsi Riau, Rubai, mengungkapkan musibah itu akibat erosi. "Lagipula desa itu terletak persis di tikungan sungai yang menjadi tumpuan arus yang keras," katanya. Erosi itu menurut dia terjadi terutama di tanah bagian bawah desa. Di bagian bawah desa itu kini memang terjadi lekukan besar. Kehidupan sehari-hari penduduk Desa Buatan memang tergantung dari Sungai Siak. Apalagi setelah sebuah pelabuhan dibangun PT Stanvac Indonesia pada 1954. Perahu-perahu motor dari dan ke Pakanbaru pasti berlabuh dulu di sana. Sehingga perdagangan kecil-kecilan pun tumbuh ramai. Belakangan Buatan menjadi pusat perdagangan bagi puluhan desa di sekitarnya. Tapi desa ini tetap miskin. Apalagi dibanding perkampungan karyawan Stanvac yang nampak berkilauan nun jauh di hilir sungai.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus