Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

politik

Netralitas Jokowi Disorot, Begini Respons Dosen Komunikasi Politik UNY: SIkap Presiden Harusnya Proporsional

Dosen Komunikasi Politik UNY menjelaskan bahwa Presiden Jokowi harusnya berikap proporsional memperlakukan setiap capres Peserta pemilu 2024.

11 Januari 2024 | 15.20 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Dosen Komunikasi Politik Universitas Negeri Yogyakarta, yakni Fikri Disyacitta sebut Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagai pemimpin negara harusnya menyikapi para kontestan pemilu dengan proporsional. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Fikri Disyacitta kepada Tempo pada Rabu, 10 Januari 2024, setelah Jokowi terkonfirmasi tidak menghadiri peringatan HUT PDIP ke-51.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Presiden sebagai pejabat negara perlu menyikapi para kontestan pemilu dengan proporsional. Hal ini untuk menciptakan kondisi yang setara bagi semua peserta pemilu,” ujar Fikri Disyacitta yang merupakan Dosen Komunikasi Politik Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), ketika dihubungi Tempo.co, Kamis 11 Januari 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain menyebut bahwa kehadiran Jokowi dalam setiap kegiatan partai di Indonesia dapat menciptakan kondisi yang setara bagi semua peserta pemilu, Fikri juga menyebut bahwa sikap tersebut dapat meredakan sentimen negatif terhadap Jokowi yang dianggap tidak netral.

Oleh karena itu, jika presiden dapat menghadiri acara Kopdarnas PSI beberapa waktu lalu, harusnya ia pun dapat menghadiri kegiatan Munas maupun Harlah partai peserta pemilu lainnya dalam kapasitas sebagai pejabat negara.

“Jadi misalkan, jika presiden hadir di acara Kopdarnas PSI, maka Presiden sebaiknya juga turut hadir pada kegiatan Munas maupun Harlah partai peserta pemilu lainnya dalam kapasitas sebagai pejabat negara,” ujar Fikri.

Jokowi Tidak Hadiri HUT PDIP ke-51

Presiden Jokowi yang masih menjadi kader PDI Perjuangan terlihat tidak menghadiri acara HUT PDIP ke-51, ini merupakan kali pertamanya bagi Jokowi tidak menghadiri acara tersebut. Ia mengaku bahwa belum mendapatkan undangan dari pihak PDI Perjuangan.

Kendati demikian, absennya Jokowi dikonfirmasi secara langsung oleh Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, yakni Hasto Kristiyanto, yang menyebut bahwa dirinya telah mendapatkan informasi mengenai kunjungan kerja Jokowi ke luar negeri dan bertepatan dengan hari lahir PDI Perjuangan. “Presiden Jokowi akan melaksanakan tugas negara ke luar negeri di Filipina. Tapi watak kegiatan (HUT) kali ini turun ke bawah, menyatu dengan rakyat itu sendiri," kata Hasto pada 6 Januari 2024.

Tidak hadirnya Jokowi dalam hari ulang tahun Jokowi semakin menunjukkan tanda renggangnya hubungan Presiden Jokowi dengan Ketua Umum PDIP, yakni Megawati Soekarnoputri. Banyak pihak yang menyebut bahwa awal mula keretakan hubungan Presiden Jokowi dan Megawati Soekarnoputri terjadi saat HUT PDIP ke-50, ketika Presiden Jokowi dipermalukan Megawati yang tengah berpidato di mimbar.

Sebelumnya Makan Malam dengan Prabowo

Padahal, sebelumnya sempat beredar foto di media sosial yang memperlihatkan Presiden Jokowi yang sedang makan malam bersama Prabowo Subianto, dua hari sebelum debat capres. Keduanya bertemu dalam jamuan makan malam yang bertempat di restoran Seribu Rasa, Menteng, Jakarta Pusat pada 5 Januari 2024. 

Jamuan makan malam yang berlangsung selama kurang lebih satu jam tersebut turut dibenarkan oleh Arif Dwipayana selaku Koordinator Staf Khusus Presiden. Menurut Arti, Jokowi dan Prabowo bertemu untuk menyantap makanan Nusantara, tetapi Ari mengaku tidak mengetahui persis isi obrolan keduanya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus