Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Satuan Angkatan Udara sekaligus Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akan menyerahkan brevet kehormatan penerbangan kepada Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian, Kepala Satuan TNI Angkatan Darat Jenderal Mulyono, dan Kepala Satuan Angkatan Laut Laksamana TNI Ade Supandi di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu, 19 Desember. Ketiga brevet itu diserahkan sebagai bentuk penghormatan kepada ketiga kepala matra itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Upacara dimulai dengan penerbangan empat pesawat tempur Sukhoi SU 30 mulai 8.30. Masing-masing pesawat dinaiki oleh Panglima TNI, Kapolri, KASAD, dan KASAL. Keempatnya terbang dari Landasan Udara Halim Perdanakusuma menuju Pangandaran dan sebaliknya. Perjalanan dari dan menuju Pangandaran memerlukan waktu sekitar 30 menit.
Baca:
Panglima Hadi Tjahjanto: Alokasi 30 Persen Alutsista untuk TNI AD
Sekembalinya keempat kepala matra, penyerahan brevet dilangsungkan di Lanud Halim Perdanakusuma. Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto telah merencanakan penyerahan brevet ini sejak Agustus 2017, sejak masih menjabat sebagai KASAU dan belum menjadi Panglima TNI.
Senin, 18 Desember 2017, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menerima baret merah dan brevet komando dari Komandan Jenderal Kopassus Mayor Jendral Madsuni. Dentuman senjata Kopassus mengiringi Hadi saat membacakan janji prajurit. Panglima juga disambut berbagai atraksi dari para prajurit Kopassus.
Baca juga: Hadi Tjahjanto Janjikan Tunjangan Rumah untuk Semua Prajurit TNI
Pada acara itu, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menjanjikan rumah pribadi untuk semua prajurit TNI. "Prajurit akan memiliki rumah pribadi dalam bentuk tunjangan wajib," kata Panglima TNI di Markas Besar Kopassus, Cijantung, Jakarta Selatan, Senin, 18 Desember 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Janji rumah pribadi itu disambut sorak sorai oleh para prajurit Kopassus. Alasan Hadi memberikan rumah pribadi adalah agar para prajurit tenang saat meninggalkan keluarga ketika mendapat mandat mengikuti operasi.