Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto mengatakan dari 387.586 jumlah tempat pemungutan suara (TPS) dalam pilkada 2018, yang bermasalah tidak lebih dari 10 TPS.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satunya adalah TPS 5 Distrik Wamena, Kabupaten Jaya Wijaya, Papua. Menurut Wiranto, panitia Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS ini sempat membawa kabur logistik pilkada saat pencoblosan berlangsung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto menjelaskan kejadiannya sekitar pukul 10.00 WIT. "Kotak suara dicari warga, ternyata dibawa ke rumah KPPS," ujarnya pada Rabu, 27 Juni 2018. Petugas pilkada itu juga diduga mencoblos beberapa kertas suara dan memasukkan ke kotak suara.
Saat ini, petugas itu sudah ditangkap dan dibawa ke kepolisian resor setempat. Perbuatannya itu juga telah dilaporkan ke panitia pengawas.
Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian yang pernah menjadi Kepala Kepolisian Daerah Papua selama dua tahun mengatakan kejadian seperti itu memang kerap terjadi. "Umumnya karena alasan primordialisme. Keberpihakan kepada pasangan calon tertentu bisa karena keluarga, suku, dan lain-lain," kata Tito.
Kejadian di Papua ini sudah dibicarakan dengan Komisi Pemilihan Umum. "Yang belum memilih dilakukan pemungutan suara tambahan. Sudah bisa diatasi," kata Tito.
Simak hasil quick count pilkada 2018 di sini