Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

PKS akan Kerja Keras Yakinkan PKB dan PDIP Usung Anies-Sohibul Iman

Mardani PKS berujar meski PKB dan PDIP secara teori bisa membentuk poros baru, namun akan sulit untuk berkontestasi di Pilkada Jakarta.

4 Juli 2024 | 17.36 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengatakan akan berjuang untuk meyakinkan partai-partai lain agar mendukung pasangan Anies Baswedan-Mohamad Sohibul Iman di Pilkada DKI Jakarta 2024. Sohibul, salah satu kader PKS, sebelumnya diumumkan partainya sebagai bakal calon wakil gubernur pendamping Anies yang berstatus petahana di Jakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sejumlah partai yang bakal berusaha diyakinkan oleh PKS adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Sohibul mengklaim kedua partai tersebut juga akan mendekati Anies untuk diusung sebagai bakal calon gubernur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Ya akan merapat ke Mas Anies dan PKS akan bekerja keras untuk meyakinkan menerima Ustad Sohibul Iman,” kata Mardani di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, pada Kamis, 4 Juli 2024. Menurut Mardani, PKS berencana untuk bertemu dengan partai-partai lain untuk membahas koalisi di Pilkada DKI Jakarta.

Mardani mengklaim banyak pihak yang tertarik dengan pasangan Anies-Sohibul Iman atau AMAN. “Yang pertama wajar semua melakukan move dan strategi. Kami PKS bahagia, dan AMAN akan komunikasi dengan banyak pihak. Banyak kok yang tertarik dengan AMAN,” ucap dia.

Selain itu, Mardani menilai akan sulit jika PKB dan PDIP berencana untuk membuat poros baru di Pilkada DKI Jakarta 2024. Saat ini, poros yang sudah ada adalah Anies-Sohibul Iman yang diumumkan PKS dan poros Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang belum menentukan calon gubernur yang bakal mereka usung.

Mardani berujar meski PKB dan PDIP secara teori bisa membentuk poros baru, namun akan sulit untuk berkontestasi di Pilkada Jakarta. Sebab, kandidat gubernur dan wakil gubernur di Pilkada DKI Jakarta memerlukan 50 persen plus 1 suara untuk menang.

Syarat tersebut berbeda dengan daerah-daerah lain yang hanya membutuhkan suara mayoritas. “Jadi dari awal sadar, sudah dua kubu saja loh biar satu kali putaran,” kata Mardani.

Sebelumnya, sejumlah pihak mengkritik deklarasi pasangan calon Anies-Sohibul Iman oleh PKS. Wakil Sekretaris Jenderal PKB Syaiful Huda menilai deklarasi tersebut merupakan langkah blunder PKS.

Dia berpendapat, deklarasi pasangan itu dapat dianggap menutup kesempatan berkoalisi dengan partai lain. "Di mata saya sih blunder. Komunikasi politik yang semacam ini akan menutup pintu partai-partai lain untuk bisa bermitra dalam poros koalisi ini," kata Syaiful di Gedung DPR, Rabu, 20 Juni 2024.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus